Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kata Guru Besar IPB University Soal Konservasi Raptor, Dugong dan Kelelawar

Konservasi juga diperlukan bagi satwa liar, yakni hewan yang hidup bebas di alam dan perlu dilindungi.

Rabu, 26 Juni 2024
A A
Elang jawa di hutan Wanagama, Gunungkidul. Foto Wanaloka.com.

Elang jawa di hutan Wanagama, Gunungkidul. Foto Wanaloka.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Indonesia menjadi lintasan migrasi bagi banyak raptor. Namun, kerusakan habitat dan perburuan ilegal telah mengancam keselamatan raptor tersebut.

Menurut Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University, Prof. Syartinilia diperlukan manajemen lanskap terintegrasi yang menggunakan paradigma ekologi lanskap. Ekologi lanskap memungkinkan integrasi yang komprehensif dari struktur, fungsi, dan perubahan lanskap, dengan memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi interaksi ekologis.

“Paradigma tersebut mengombinasikan struktur lanskap dengan manajemen multi-skala, menghubungkan fungsi lanskap dengan manajemen lintas-batas, manajemen yang adaptif pada perubahan, dan manajemen yang menggabungkan unsur-unsur tersebut untuk mencapai integritas lanskap yang berkelanjutan,” papar Syartinilia dalam Konferensi Pers Pra Orasi Ilmiah Guru Besar IPB University pada 5 Juni 2024.

Baca Juga: Foto Jurnalis Regina Safri Tularkan Virus Peduli Alam di 16 Kota

Berdasarkan perilaku, raptor terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, raptor yang menetap (endemik), seperti elang jawa (Nisaetus bartelsi). Kedua, raptor yang bermigrasi seperti sikep-madu asia (Pernis ptilorhynchus).

Pada kasus elang jawa diterapkan pendekatan multi-skala untuk memahami struktur lanskap dengan fokus pada patch habitat pada skala mikro, meso dan makro. Temuan terbaru menunjukkan keberadaan patch habitat elang jawa di dataran rendah mengalami penurunan yang tidak terdeteksi sebelumnya.

“Penurunan luas habitat potensial elang jawa disebabkan degradasi hutan dan dampak perubahan iklim serta aktivitas manusia. Proyeksi tahun 2050 menunjukkan kemungkinan penurunan luas habitat potensial elang jawa yang signifikan,” ungkap Syartinilia.

Baca Juga: Rina Mardiana, Informasi PSN Rempang Ecocity Tak Transparan

Ia menyebut sikep-madu asia sebagai raptor yang bermigrasi dan memiliki peran penting sebagai indikator kesehatan ekosistem global. Perubahan iklim mengancam habitat dan jarak migrasi sikep-madu asia berdasarkan model proyeksi menunjukkan penurunan luas habitat di masa depan.

Jadi penting ada adopsi paradigma terintegrasi dalam manajemen lanskap untuk mengatasi konflik manajemen konvensional dan menjaga integritas lanskap. Konservasi habitat dan pemahaman lebih lanjut tentang perubahan lanskap menjadi bagian penting dari strategi konservasi untuk spesies raptor, baik yang endemik seperti elang jawa maupun yang bermigrasi seperti sikep-madu asia.

 Konservasi Dugong dan Kelelawar

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: dugongIPB Universitykelelawarkonservasi satwa liarraptor

Editor

Next Post
Ilustrasi bakteri. Foto qimono/pixabay.com.

Infeksi Bakteri “Pemakan Daging” di Jepang Menular Lewat Droplet dan Pernafasan

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media