Saat ditemukan, kondisi gajah sudah membusuk dan hanya menyisahkan tulang belulang yang berserakan, kerangka kepala ditemukan pada radius 5 meter.
Baca Juga: Gempa Susulan Halmahera Utara
Dalam kasus temuan kedua gajah mati ini, tim SKW II Stabat mengungkapkan, tidak dapat lagi dilakukan uji sampel. Sedangkan berdasarkan pengamatan forensik dari sisa kerangka, diduga penyebab kematian adalah akibat serangan gajah jantan dewasa
Hasil identifikasi forensik, gajah diperkirakan masih remaja dan berjenis kelamin betina. Tidak ditemukan caling di lokasi kejadian. Pada tengkorak kepala ditemukan beberapa bekas retakan. Hipotesa tim medis, penyebab retakan pada tengkorak kepala adalah akibat dari benturan benda tumpul yang sangat kuat diduga dari gading jantan dewasa.
Kematian kedua gajah sumatera jenis kelamin betina itu, SKW II Stabat, menyimpulkan, kedua gajah mati sebab perkelahian sesama gajah.
“Terhadap penemuan 2 gajah yang mati ini, menurut hipotesa tim medis disimpulkan penyebabnya adalah murni karena perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sesama gajah, dan bukan karena perbuatan maupun tindakan manusia,” keterangan Herbet. [WLC01]
Discussion about this post