Wanaloka.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Abubakar menegaskan kebijakan sumber daya air perlu diperkuat sesuai dengan UN Water Summit on Groundwater 2022 yang diselenggarakan pada tanggal 7-11 Desember 2022 di Paris. Bahwa perlu penerapan integrated water resources management untuk penggunaan dan perlindungan air tanah, mata air, dan air permukaan yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan. Pada pertemuan tersebut KLHK memperoleh permanent seat di World Water Council yang akan berperan dalam penyelenggaraan World Water Forum 2024 di Bali.
Untuk memantapkan peran KLHK tersebut telah dilakukan brainstorming (diskusi) dengan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM). Diskusi tersebut untuk menyatukan pandangan berdasarkan aspek empiris dan faktual mengenai format tata kelola sumber daya lahan yang bersinergi dengan sumber daya air. Harapannya, dalam World Water Forum 2024 mendatang, Indonesia tidak hanya berhasil dalam penyelenggaraan, tetapi juga memperoleh manfaat siginifikan dalam formulasi tata kelola sumber daya air secara holistik.
Baca Juga: Jani Purnawanty, Raih Penghargaan Pulitzer Center Lewat Edukasi Isu Hutan
Tahap pertama telah dilakukan diskusi untuk membahas ketersediaan air di ekosistem unik karst serta konsep pengelolaannya yang menyeluruh dengan mempertimbangkan berbagai atribut bentang alam, baik aspek geologi, stratigrafi, konfigurasi topografi, tanah hingga aspek sosial kelembagaan.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko dan Guru Besar Geografi UGM Prof. Eko Haryono menyampaikan nilai strategis ekosistem karst. Bahwa karst merupakan kawasan pemasok dan tandon air untuk keperluan domestik. Persediaan air sekitar 25 persen penduduk dunia diperkirakan bersumber dari karst.
Baca Juga: Sudah 205 Kali Gempa Susulan di Jayapura Papua Terjadi
Kawasan karst juga mempunyai sumber daya lahan yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat dari kegiatan pariwisata, penambangan bahan galian, dan penghasil sarang burung walet. Di seluruh wilayah kepulauan Indonesia, luas kawasan karst mencapai hampir 20 persen dari total luas wilayah.
Tahap kedua akan dilakukan kerja sama lebih intensif untuk membahas empat agenda. Pertama, kebijakan sumberdaya air berbasis sosial, ekonomi dan lingkungan. Kedua, pengelolaan sumberdaya air berdasarkan konsep biosfer. Ketiga, pengelolaan sumber daya air di ekosistem basah gambut, pengelolaan dan pelestarian danau. Keempat, penyiapan konsep ekonomi karbon di industri dengan menggunakan instrumen pemantauan yang ada di PROPER hingga Februari 2023.
Baca Juga: Gempa Jayapura BMKG Mencatat Sudah 189 Kali Terjadi
Kebijakan sumberdaya air yang berbasis sosial, ekonomi, dan lingkungan untuk menyelaraskan antara kebutuhan masyarakat terhadap sumber air, baik secara kuantitas maupun kualitas air dengan berbagai kegiatan pembangunan, meningkatkan manfaat ekonomi dari sumber daya air bagi masyarakat, serta upaya perlindungan terhadap sumber daya lahan yang memproduksi sumber air.
Discussion about this post