Wanaloka.com – Gempa Cianjur merusak 59.889 rumah penduduk yang tersebar di 16 kecamatan yang terdampak gempa dangkal di darat dengan magnitudo 5,6 yang terjadi pada 21 November 2022. Saat ini, penanganan dampak gempa Cianjur memasuki tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, perlu waktu 40 hari untuk pembersihan puing-puing bangunan dampak gempa Cianjur. Proses pembersihan di lokasi-lokasi terdampak gempa hingga kini masih berjalan.
“Fokus satu bulan atau 40 hari terakhir ini kita bersihkan puing-puing rumah. Sekarang yang sudah dibersihkan ini hampir seribu rumah. Nanti begitu sudah bersih, secara paralel akan dibangun kembali rumah-rumah yang tidak relokasi. Yang insitu, yang tidak harus pindah,” kata Suharyanto.
Baca Juga: Terungkap, Gempa Cianjur Dipicu Sesar Baru Cugenang yang Melewati Sembilan Desa
Guna mempercepat proses pembersihan, Suharyanto mengatakan membentuk Satgas khusus yang terdiri dari unsur TNI, Polri, Kementerian PUPR dan lembaga terkait lainnya berjumlah 2.500 personel, 40 alat berat.
“Menggunakan alat berat. Puing kan tidak bisa hanya pakai tangan. Alat berat per hari ini sudah ada sebanyak 40 alat berat tersebar di 16 kecamatan,” kata Suharyanto pada Rabu, 4 Januari 2023.
Sementara itu, pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di dua lokasi, Desa Sirnagalih dan Desa Murnisari tengah berjalan. Suharyanto menjelaskan, Huntap bagi warga yang memang mendapat rekomendasi harus direlokasi.
Baca Juga: Jani Purnawanty, Raih Penghargaan Pulitzer Center Lewat Edukasi Isu Hutan
Discussion about this post