Kepala TNC IPB University, Prof Hermanu Triwidodo menyebut kegiatan ini merupakan salah satu komitmen TNC dalam mendukung perikanan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan nelayan.
Baca juga: Dulu Penambang, Kini Berperan dalam Konservasi Kawasan Karst Gunung Sewu
KKP genjot ekspor perikanan
Sementara di tengah tantangan dampak perubahan iklim, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggenjot ekspor produk perikanan Indonesia. Upaya itu dilakukan dengan menggandeng pemerintah daerah hingga BUMN untuk melakukan jemput bola dalam memberikan pemahaman tentang proses bisnis ekspor yang melibatkan multi instansi.
“Sekarang ekspor ikan dipermudah dan bahkan kami perkuat lagi koordinasi dengan K/L (Kementerian/Lembaga-red) yang terkait proses bisnis ekspor dan BUMN supaya masyarakat semakin semangat untuk ekspor perikanan,” kata Kepala Badan Mutu KKP, Ishartini, di Jakarta, Rabu 23 April 2025.
Ishartini menegaskan, pihaknya berkomitmen memfasilitasi pelaku usaha agar produk yang dikirim memenuhi persyaratan ekspor negara tujuan. Dia juga menginstruksikan jajarannya untuk jemput bola dan proaktif mendorong geliat industri perikanan di daerah, seperti yang sudah dilakukan di Bengkulu.
Baca juga: Prodi Profesi Kurator Keanekaragaman Hayati UGM yang Pertama di Asia
Badan Mutu KKP bersama Ditjen Bea dan Cukai, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu (Disperindag), BPOM serta PT. Garuda Indonesia belum lama ini menyelenggarakan coaching clinic. Juga diseminasi kemudahan ekspor produk perikanan bertajuk “Peduli Mutu Bersama Dalam Mendukung Kemudahan Ekspor Bagi Pelaku Usaha Perikanan dan UMKP di Provinsi Bengkulu”.
Para pelaku usaha perikanan, termasuk usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) mendapatkan penjelasan dari instansi yang menangani proses bisnis ekspor. Di antaranya kemudahan izin ekspor melalui integrasi SKP (Sertifikat Kelayakan Pengolahan) dan HACCP oleh Badan Mutu KKP, kemudahan pengurusan ijin edar BPOM.
Juga kemudahan ekspor melalui klinik ekspor Bea Cukai, pengurusan SKA (Surat Keterangan Asal) di Disperindag, serta kehadiran PT Garuda Indonesia yang memaparkan mengenai fasilitas dukungan maskapai pelat merah itu dalam mendukung pengiriman produk perikanan ke negara tujuan.
Baca juga: Dulu Penambang, Kini Berperan dalam Konservasi Kawasan Karst Gunung Sewu
Nantinya kegiatan di Bengkulu itu dapat direplikasi unit pelaksana teknis (UPT) Badan Mutu di setiap provinsi di Indonesia.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyatakan perikanan Indonesia harus mampu bersaing secara global. Untuk itu perlunya penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan (quality assurance) sejak di hulu sampai hilir. [WLC02]
Sumber: IPB University, KKP
Discussion about this post