Minggu, 28 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

KLHK dan WRI Koreksi Data Deforestasi dan Karhutla versi GFW

Rabu, 24 Januari 2024
A A
Kunker Menteri LHK Siti Nurbaya di TN Sebangau di Kalimantan Tengah, 24 Januari 2024. Foto Dok. PPID KLHK.

Kunker Menteri LHK Siti Nurbaya di TN Sebangau di Kalimantan Tengah, 24 Januari 2024. Foto Dok. PPID KLHK.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan World Resources Institute (WRI) telah melakukan koreksi terhadap data deforestasi Indonesia tahun 2022 versi Global Forest Watch (GFW) sebesar hampir 54 persen. Sebelumnya, luas deforestasi 230 ribu hectare, setelah dikoreksi berubah menjadi 107 ribu hektare.

Koreksi dilakukan usai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) kemitraan teknis antara Menteri LHK, Siti Nurbaya dengan Presiden/CEO WRI Global, Ani Dasgupta pada Februari 2023. Salah stau poin kesepakatan adalah melakukan koreksi data deforestasi dari GFW.

“Hasil analisis bersama tersebut bisa diakses di website Global Forest Watch,” kata Siti dalam kunjungan kerja lapangan di Taman Nasional Sebangau bersama Kepala Urusan Kehutanan Amerika Serikat (USFS) Randy Moore, Rabu, 24 Januari 2024.

Baca Juga: Jatam Petakan Bisnis Tambang Para Bohir Capres-Cawapres 2024

Siti menjelaskan langkah koreksi data deforestasi versi GFW dilakukan setelah meninjau bersama ke lapangan pada Juni 2023. Perwakilan Pemerintah Norwegia juga turut serta dalam peninjauan dan menyaksikan langsung adanya kawasan non-hutan alam, seperti kebun sawit, hutan tanaman, dan kebun masyarakat yang dimasukkan sebagai hutan primer.

“Memasukkan kawasan non-hutan alam dalam perhitungan deforestasi versi GFW, jelas salah. Proses koreksi terus dilakukan melalui kemitraan teknis dengan WRI,” imbuh Siti.

Ia pun menambahkan, perbedaan data itu muncul, salah satu penyebabnya karena data GFW tidak berdasarkan pada cek lapangan. Kondisi tersebut mendorong KLHK dan WRI berkolaborasi untuk memperkuat data kehutanan yang berbasis fakta lapangan.

Baca Juga: Drainase Buruk, 1 Tewas Terseret Arus di Halmahera Selatan

Kekeliruan Data Karhutla

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Global Forest Watchkarhutlakawasan non-hutan alamkoreksiMenteri LHK Siti NurbayaWorld Resources Institute

Editor

Next Post
Rumah warga di Sukabumi rusak akibat longsor, 24 Januari 2024. Foto BPBD Sukabumi.

Ratusan Warga Sukabumi Terancam Longsor Susulan

Discussion about this post

TERKINI

  • Dua dari empat orangutan korban perdagangan ilegal yang dipulangkan dari Thailand, 23 Desember 2025. Foto Geopix.Empat Orangutan Dipulangkan ke Indonesia di Tengah Perusakan Hutan Sumatra
    In News
    Kamis, 25 Desember 2025
  • Konferensi Pers Climate Outlook 2026 di BMKG, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Hasil Permodelan Kecerdasan Buatan, Iklim 2026 Bersifat Normal
    In News
    Rabu, 24 Desember 2025
  • Empat nelayan Pulau Pari yang menggugat Holcim demi keadilan iklim. Foto Walhi.Pengadilan Swiss Terima Gugatan Iklim Nelayan Indonesia Atas Holcim
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Siklon tropis Grant, 23 Desember 2025. Foto BMKG.Waspada Gelombang Tinggi di Pesisir Selatan Akibat Siklon Tropis Grant
    In News
    Selasa, 23 Desember 2025
  • Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto Karisma/Istimewa.Puan Maharani Ajak Perempuan Pastikan Bumi Jadi Rumah Aman Bagi Generasi Masa Depan
    In Sosok
    Senin, 22 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media