Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Kondisi Atmosfer 2023 Labil, Waspada Banjir Bandang dan Kekeringan

Hujan deras di atas rata-rata diperkirakan masih mendominasi bencana hidrometeorologi pada 2023. Sebaliknya, bencana kekeringan pun masih mendera di sebagian wilayah di Indonesia.

Kamis, 20 Oktober 2022
A A
Salah satu rumah penduduk di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor pada Minggu dinihari, 12 Juni 2022. Foto Dok BNPB

Salah satu rumah penduduk di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu terdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir dan tanah longsor pada Minggu dinihari, 12 Juni 2022. Foto Dok BNPB

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Pandangan Iklim Tahun 2023 (Climate Outlook 2023) Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) disebutkan, gangguan iklim dari Samudra Pasifik yaitu ENSO maupun gangguan iklim dari Samudra Hindia berupa fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) diperkirakan pada fase Netral. Artinya, tidak terjadi La Nina yang merupakan pemicu anomali iklim basah maupun El Nino yang merupakan pemicu anomali iklim kering.

Namun karena kondisi atmosfer dan interaksinya dengan samudera atau lautan di wilayah kepulauan Indonesia kompleks dan labil, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta semua pihak waspada menghadapi bencana hidrometeorologi tinggi karena curah hujan tahunan 2023 diprakirakan melebihi rata-rata atau melebihi batas normal di sebagian wilayah Indonesia. Akibatnya memicu bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Sekaligus tetap perlu waspada dan siaga terhadap peningkatan potensi kekeringan dan karhutla di beberapa wilayah rawan.

Baca Juga: Yeni Farida: Gangguan Ginjal Akut pada Anak Pernah Terjadi di Amerika dan Haiti

“Semua pihak harus siaga, menyiapkan mitigasi dan langkah antisipati,” kata Dwikorita dalam siaran pers BMKG.

Potensi Banjir Bandang dan Longsor

Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah pusat maupun daerah adalah meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air di wilayah urban atau yang rentan terhadap banjir. Seperti penyiapan kapasitas yang memadai pada sistem drainase, sistem peresapan dan tampungan air agar optimal mencegah banjir.
Juga perlu dipastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lain untuk pengelolaan curah hujan tinggi saat musim hujan.

“Air yang disimpan nanti dapat digunakan saat menghadapi musim kemarau,” papar Dwikorita.

Baca Juga: Cegah Gagal Ginjal Akut, Kemenkes Imbau Obat Sirup Tak Diberikan untuk Anak

Beberapa wilayah yang diprediksi berpotensi mendapat curah hujan tahunan yang cukup tinggi, yaitu lebih dari 2500 mm/tahun, terjadi di wilayah Sumatra. Terutama di sekitar pegunungan Bukit Barisan, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatra Selatan. Kemudian di Pulau Jawa, seperti sebagian Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah. Serta sebagian besar Kalimantan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Selatan, dan sebagian besar Papua

Adapun daerah yang diprediksi mengalami hujan tahunan di atas normal adalah sebagian kecil Jambi bagian selatan, sebagian kecil Jawa Barat bagian utara, sebagian kecil Jawa Timur bagian timur, sebagian kecil Kalimantan Timur bagian selatan, sebagian kecil Bali bagian utara, sebagian NTB, dan sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian timur.

Masyarakat yang tinggal di bantaran atau lembah sungai harus waspada terjadinya banjir dan banjir bandang. Begitu pun masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan. Lantaran tanah longsor dimungkinkan terjadi saat hujan lebat dalam durasi waktu lama.

Baca Juga: Lepas dari Jerat, Siti Reuko Kembali Mengaum di Hutan Sangir Aceh

“Jadi kenali tanda-tanda akan terjadinya tanah longsor ataupun banjir dan banjir bandang,” imbuh Dwikorita.
Pemerintah, semua pihak terkait dan masyarakat juga perlu waspada potensi bencana hidrometeorologi kering di sejumlah wilayah Indonesia. Akibat curah hujan di bawah normal yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya berupa kebakaran hutan dan lahan.

Daerah yang diprediksi mengalami hujan tahunan di bawah normal adalah sebagian kecil Papua Barat bagian timur dan sebagian kecil Papua bagian utara.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: banjirBanjir BandangBencana HidrometeorologiBMKGkarhutlakekeringanmitigasi bencanaTanah Longsor

Editor

Next Post
Penanganan banjir Trenggalek, BPBD Jawa Timur menyiapkan bantuan logistik dan peralatan untuk warga terdampak banjir dan tanah longsor. Foto Dok BNPB.

Banjir Trenggalek, Satu Orang Meninggal Dunia dan Ribuan Rumah Terendam

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media