Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Konflik Orangutan Tapanuli dengan Warga Sipirok Berakhir Menggembirakan

Populasi Orangutan tapanuli, satwa endemik yang persebarannya di wilayah Batang Toru bagian barat dan timur, Sumatera Utara, kini diperkirakan kurang dari 1.000 individu.

Senin, 5 September 2022
A A
Konflik Orangutan tapanuli dengan warga Sipirok berakhir menggembirakan. Foto KSDAE Kementerian LHK.

Konflik Orangutan tapanuli dengan warga Sipirok berakhir menggembirakan. Foto KSDAE Kementerian LHK.

Share on FacebookShare on Twitter

Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya luka kekerasan dan kecatatan di tubuh Orangutan tapanuli yang diperkirakan berumur 13-14 tahun. Secara fisik, Orangutan tapanuli dengan bobot 35 hingga 40 kilogram, itu dinyatakan sehat.

Tim rescue kemudian memutuskan untuk melepasliarkan Orangutan tapanuli betina itu ke habitatnya di kawasan Dsa Marsada Aek Latong, Sipirok, pada Senin, 3 September 2022.

Sebelum pelepasliaran orangutan, tim penyelamat memasangkan microchip pada Pongo tapanuliensis. Alat ini bertujuan untuk memonitoring penjelajahan Orangutan tapanuli tersebut.

Baca Juga: Tim Konservasi Stabat Ajari Cara Mengusir Harimau dengan Petasan

Para peneliti mengungkapkan, satu individu Orangutan memiliki daya jelajah 300 hinggga 5.000 hektar. Karakter Orangutan tapanuli pada umumnya sama dengan Orangutan sumatera (Pongo abelii) dan orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus).

Hal yang membedakan Orangutan tapanuli dengan dua jenis orangutan lainnya, pada tengkorak dan tulang rahang lebih halus, rambut lebih tebal dan keriting. Orangutan tapanuli jantan memiliki jenggot yang menonjol dengan bantalan pipi berbentuk datar yang dipenuhi oleh rambut halus berwarna pirang. Suara panggilan jarak jauh (long call) jantan dewasa berbeda.

Baca Juga: Setelah Direhabilitasi hingga 11 Tahun, 5 Orangutan Ini Dilepasliarkan di TNBBBR

Selain itu, Orangutan tapanuli diketahui memakan tanaman yang selama ini belum pernah tercatat sebagai pakan Orangutan, yakni, biji Aturmangan (Casuarinaceae), buah Sampinur Tali/Bunga (Podocarpaceae) dan Agatis (Araucariaceae).

Populasi Orangutan tapanuli saat ini diperkirakan kurang dari 1.000 individu, yang persebarannya meliputi wilayah Batang Toru bagian barat dan timur. [WLC01]

Sumber: KSDAE Kementerian LHK

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: BBKSDA SumutKabupaten Tapanuli Selatankonflik harimau dengan wargakonflik orangutan dengan wargakonflik orangutan tapanuli dengan warga SipirokKonservasi orangutanKota SipirokMawas tapanuliorangutanPelepasliaran orangutanpenyelamatan orangutanPopulasi orangutanPopulasi orangutan tapanuliProvinsi Sumatera Utara

Editor

Next Post
Bestie masuk kandang jebak dalam penanganan konflik harimau sumatera dengan warga Langkat, Sumatera Utara. Foto KSDAE Kementerian LHK.

Kandang Jebak Sukses Atasi Konflik Harimau Sumatera dengan Warga Langkat

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media