Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Konservasi Orangutan Kalimantan, Pulih dari Luka Jerat Kembali ke Alam Liar

Konservasi Orangutan Kalimantan. Dua bulan lalu, Orangutan kalimantan dewasa betina ini, ditemukan dalam kondisi memprihatinkan akibat terkena jeratan.

Selasa, 18 April 2023
A A
Konservasi Orangutan Kalimantan, pelepasliaran orangutan di kawasan Hutan Nipah Kuning, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Foto ppid.menlhk.go.id.

Konservasi Orangutan Kalimantan, pelepasliaran orangutan di kawasan Hutan Nipah Kuning, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat. Foto ppid.menlhk.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com ­– Kabar bahagia konservasi Orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) datang dari Kalimantan Barat. Satu individu Orangutan kalimatan liar yang diselamatkan dari jeratan, kini dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.

Dua bulan lalu, orangutan berkelamin betina diperkirakan berumur 30 tahun, ditemukan dengan kondisi memprihatinkan terkena jeratan.

“Saat ditemukan orangutan dalam kondisi lemas dan kesulitan bergerak akibat luka jeratan pada pergelangan tangannya,” kata Kepala BKSDA Kalimantan Barat, RM Wiwied Widodo.

Baca Juga: Kisah Megaloman, Orangutan Sumatera Kembali ke Habitatnya

Orangutan liar tersebut diselamatkan dari jeratan oleh tim BKSDA Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah I Ketapang bersama LPHD Pemangkat dan Yayasan IAR Indonesia, pada tanggal 24 Februari 2023, dari di kawasan hutan Dusun Penyekam Raya, Desa Pemangkat, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Provinsi Kalimantan Barat.

Setelah berhasil diselamatkan, kata Wiwied, selanjutnya orangutan tersebut dirawat dan menjalani rehabilitasi di tempat rehabilitasi Yayasan IAR Indonesia.

“Lebih kurang dua bulan di tempat rehabilitasi, kondisi orangutan menunjukkan perkembangan yang baik dari hari ke hari, luka pergelangan pulih dan tangan bisa digunakan secara normal, hingga akhirnya siap untuk dilepasliarkan kembali ke habitatnya,” ungkap Wiwied.

Baca Juga: Kabar Gembira Konservasi, Populasi Elang Jawa di Gunung Halimun Bertambah

Pada Sabtu, 15 April 2023, kata Wiwied, satwa yang dilindungi itu dilepasliarkan di kawasan Hutan Nipah Kuning, merupakan kawasan hutan terdekat dari lokasi satwa ditemukan terkena jerat.

Wiwied menjelaskan, kawasan Hutan Nipah Kuning dianggap sesuai dengan tipe habitat orangutan karena banyak vegetasi yang dapat dikonsumsi orangutan tersebut.

“Selain kesesuaian tipe habitat bagi orangutan, kawasan Hutan Nipah Kuning juga dianggap aman dari berbagai macam gangguan karena lokasinya jauh dari aktivitas manusia,” kata Wiwied.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BKSDA Kalimantan Baratkonflik orangutan dengan wargakonservasi Orangutan kalimantanMengenal orangutan tapanuliOrangutan kalimantan

Editor

Next Post
Episentrum gempa dangkal di Provinsi Bengkulu pada Rabu, 19 April 2023. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat BMKG.

Aktivitas Lempeng Indo Australia Kembali Picu Gempa di Provinsi Bengkulu

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media