Ia mengatakan, setiap warga negara mempunyai hak untuk hidup bersih dan Indonesia berkomitmen untuk mengurangi pengunaan bahan bakar fosil. Namun hingga saat ini masih sekadar pernyataan di atas kertas.
“Bagaimana menuju generasi emas, kalau kita tidak diberikan akses energi bersih? PLTU Ombilin hanya satu dari banyak cerita yang memberikan dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan,” tutur dia.
Apabila PLTU Ombilin dicabut izinnya, bukan berarti Sumatera akan kekurangan pasokan listrik.
Baca juga: Gunung Ibu 17 Kali Erupsi, Tim Gabungan Percepat Evakuasi Warga Lima Desa
“Sumatera memiliki potensi besar untuk energi terbarukan. Jika pemerintah serius, kita dapat beralih ke energi bersih tanpa bergantung pada batu bara dan mematikan PLTU. Tetepi itu tentu tidak mudah,” tutur dia.
Ia berharap, putusan yang akan dibacakan hakim besok dapat berpihak kepada rakyat.
“Kami berharap penuh bahwa hakim bisa memutuskan kemenangan di pihak warga,” harap dia.
Baca juga: Gunung Ibu 17 Kali Erupsi, Tim Gabungan Percepat Evakuasi Warga Lima Desa
Selain itu, data sanksi dan pemulihan lingkungan oleh PLTU Ombilin harus dibuka kepada publik.
“Itu adalah informasi publik. Kita berhak tau apa yang terjadi di Sawahlunto, kita berhak tahu bagaimana KLHK memonitoring PLN atas pencemaran lingkungan yang mereka lakukan,” papar dia.
Tak jadi perhatian publik
Melihat dampak yang ditimbulkan PLTU Ombilin tersebut, Dosen Sosiologi Universitas Andalas, Rozidateno Putri Hanida mengatakan, situasi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Sayangnya, masyarakat tidak menyadari hal itu.
Baca juga: Proyek Pagar Laut, Komisi II DPR Tegaskan Menteri ATR Jangan Lepas Tangan
“Jangan terjebak dalam ketakutan, harusnya kita cemas dan reponsif terhadap dampak dari PLTU Ombilin tersebut. Ini adalah hal penting untuk kita diskusikan,” kata dia.
Ia menyoroti saat ini masyarakat maupun mahasiswa banyak yang tidak peduli terkait isu lingkungan.
“Mahasiswa saat ini cenderung lebih fokus pada masalah pribadi, seperti menurunkan UKT daripada berperan aktif dalam aksi kepentingan publik yang dapat mempengaruhi perubahan sosial,” kata dia.
Terbukti, Influencer, Desbi Sugari menambahkan, konten terkait PLTU Ombilin tidak banyak bermunculan di media sosial.
Baca juga: Proyek Pagar Laut, Komisi II DPR Tegaskan Menteri ATR Jangan Lepas Tangan
“Konten terkait PLTU Ombilin sangat sedikit di media sosial, ketika dicari yang keluar LBH Padang dan Trend Asia. Ini salah satu bukti ketidakpedulian kita terhadap lingkungan,” kata dia.
Menurut dia, saat ini banyak anak muda yang cenderung lebih memilih untuk menggunakan akun kedua atau close friends di media sosial untuk mengekspresikan suara pribadinya, tanpa mempertimbangkan isu-isu yang mempengaruhi masyarakat. [WLC02]
Discussion about this post