PVMBG menyebutkan, tinggi kolom letusan teramati sekitar 5.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.725 meter di atas permukaan laut.
Dalam Dua Pekan Dua Kali Berstatus Awas
Sejak “bangun dari tidur panjang” Gunung Ruang di Pulau Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, telah dua kali berstatus Awas atau Level IV dalam kurun waktu dua pekan.
Sejarah erupsi gunung api bertipe strato dengan ketinggian 725 mdpl ini tercatat sejak Tahun 1808. Erupsi Gunung Ruang memiliki siklus, interval letusan berkisar antara 1 hingga 30 tahun.
Erupsi terakhir terjadi pada Tahun 2002, yang merupakan erupsi eksplosif disertai awan panas. Badan Geologi menyebutkan, erupsi Gunung Ruang pada 2002, mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan pengungsian penduduk.
Baca Juga: Irwan Meilano, Gempa M6,2 Bukti Ada Potensi Gempa Merusak Selain Megathrust
Lama menyandang status Normal atau Level I, aktivitas Gunung Ruang pada 15 April 2024, meningkat. Sehari kemudian, 16 April 2024, pukul 10.00 WITA, PVMBG meningkatkan status Gunung Ruang dari Normal menjadi Waspada atau Level II. Di hari yang sama, pada pukul 16.00 WITA, PVMBG kembali meningkatkan status aktivitas Gunung Ruang dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga).
Rabu, 17 April 2024, terjadi letusan eksplosif Gunung Ruang. Seiring kejadian letusan itu, status Gunung Ruang kembali ditingkatkan menjadi status Awas (Level IV). Kurang dari sepekan, pada 22 April 2024, pukul 09.00 WITA, PVMBG menurunkan status Gunung Ruang dari Awas ke status Siaga (Level III).
Di hari kedelapan berstatus Siaga, Gunung Ruang kembali mengalami letusan dahsyat pada Selasa dini hari, 30 April 2024, dan status aktivitas gunung api ini kembali menjadi Awas sejak pukul 01.30 WITA. [WLC01]
Sumber: PVMBG
Discussion about this post