Senin, 27 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Lokalogi, Komunitas Pemilah dan Pengolah Sampah di UGM 

Mereka memilah dan mengelola sampah di kampus dengan tujuan sederhana, yakni ikut berkontribusi mengatasi persoalan sampah di kampus dan di DIY.

Jumat, 6 September 2024
A A
Komunitas Lokalogi UGM yang berperan memilah dan mengolah sampah di UGM. Foto UGM.

Komunitas Lokalogi UGM yang berperan memilah dan mengolah sampah di UGM. Foto UGM.

Share on FacebookShare on Twitter

Yudhistira dan tim Lokalogi memiliki harapan besar untuk masa depan komunitas ini. Ia ingin Lokalogi menjadi contoh dan pionir dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga: Mengenal Siput Usal yang Biasa Dikonsumsi Masyarakat Pesisir Gunungkidul

“Kami berharap ke depan, setiap kegiatan di UGM dapat mempertimbangkan pengelolaan sampah sebagai bagian integral dari perencanaan acara,” imbuh dia.

Komunitas ini bertekad untuk terus berinovasi dan meningkatkan cara mereka dalam mengelola sampah serta mempengaruhi perubahan positif di sekitar mereka. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan kesadaran yang terus berkembang, Lokalogi diharapkan dapat mencapai tujuannya dan memberikan dampak yang berarti bagi lingkungan di UGM dan Yogyakarta.

 Bantuan tempat sampah anorganik

Sementara UGM menerima bantuan dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sebanyak 50 unit tempat sampah anorganik senilai Rp242.016.075. Tempat sampah anorganik itu akan didistribusikan di lingkungan kampus UGM. Bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung pengelolaan sampah di lingkungan kampus.

Baca Juga: Gelombang Internal di Bawah Laut Dapat Prediksi Perubahan Iklim

Regional Funding and Retail Transaction Banking Head BRI Regional Office Yogyakarta, Fendi Maulana mengatakan bahwa penyerahan bantuan sarana dan prasarana tempat sampah anorganik ini untuk memberikan kenyamanan yang lebih terhadap pengelolaan sampah di lingkungan kampus UGM. Melalui bantuan ini diharapkan dapat mendukung UGM dalam melaksanakan dan memfasilitasi pelayanan di bidang pengelolaan sampah demi terciptanya kebersihan tanpa merusak lingkungan sekitar.

“Tidak hanya untuk membantu upaya pengelolaan sampah di kampus,kami juga ingin mengedukasi kepada masyarakat terkait pengelolaan sampah,” tutur Fendi.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Mpox Berlakukan Healthpass bagi Wisman dan Wisnas

Sekretaris Direktorat Kemitraan dan Relasi Global UGM, Wiratni Budhijanto menyampaikan apresiasi atas bantuan yang diberikan BRI. Ia berharap kerja sama dalam pengelolaan sampah di UGM dapat terus berlanjut di masa mendatang.

“Bantuan ini tidak hanya persoalan fisik, tetapi juga menjadi sarana edukasi belajar memilah sampah,” imbuh dia.

Kepala Kantor Administrasi FEB UGM, Agus Ridwan mengklaim FEB UGM memiliki komitmen kuat untuk mendukung upaya pengurangan sampah di kampus. Upaya tersebut telah diwujudkan melalui gerakan memilah sampah menurut jenisnya, penggunaan tumbler dan berbagai program inovatif lainnya dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga: Jelang SNDC, Pemerintah Perlu Koreksi Komitmen Iklim yang Adil Bagi Kelompok Rentan

“Di kegiatan pengenalan kampus di FEB kemarin, kami juga mendorong mahasiswa baru untuk menggunakan tumbler dan tempat makan pribadi sebagai upaya untuk mengurangi sampah di kampus,” kata Agus.

Bantuan tempat sampah anorganik dari BRI merupakan langkah baik untuk mendukung pengelolaan sampah di kampus. Dengan adanya tempat sampah anorganik yang ditempatkan di lokasi strategis fakultas dapat menjadi sarana edukasi bagi civitas akademika dan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai jenisnya. [WLC02]

Sumber: UGM

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Komunitas Lokalogi UGMmemilah dan mengolah sampahPramuka UGMsampah anorganiksampah organiksampah residu

Editor

Next Post
Warga Rempang melakukan ziarah ke makam leluhur, 7 September 2024. Foto Istimewa.

Setahun Bentrok dengan Aparat, Warga Rempang Berziarah ke Makam Leluhur

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media