Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Manusia hingga Parasit Jadi Penyebab Gajah Sumatera Hampir Punah

Populasi Gajah Sumatera menurun hingga 35 persen sejak 1992. Perlu upaya penyelamatan secara bersama-sama berbagai pihak untuk menjaganya dari kepunahan.

Selasa, 1 Maret 2022
A A
Gajah Sumatera. Foto ugm.ac.id.

Gajah Sumatera. Foto ugm.ac.id.

Share on FacebookShare on Twitter

“Langkah-langkah pengelolaan lembaga konservasi di masa depan harus dikembangkan untuk mempertahankan keberagaman genetik dan mencegah inbreeding dari populasi Gajah Sumatra yang masih ada,” tegas Ketua Asosiasi Parasitologi Veteriner Indonesia (APARVI) ini.

Bentuk ancaman lain yang dapat mengganggu kesehatan gajah adalah penyakit infeksi dan non infeksi seperti pakan, keracunan, lingkungan dan sebagainya. Penyakit karena infeksi dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan parasit seperti cacing nematoda, trematoda ataupun cestoda.

Baca Juga: Ingat Andrei Gromyko, Akhiri Perang Rusia-Ukraina dengan Perundingan

Terkait variasi dan analisis data genetik gajah jinak, serta penyakit infeksi dan non infeksi diketahui banyak penyakit infeksi yang dapat menyerang gajah Sumatra. Antara lain yang disebabkan infeksi penyakit parasit, bakteri, virus dan jamur. Penyakit parasit memegang peranan yang sangat penting mengingat gajah-gajah di alam bergantung pada pakan dari tumbuh-tumbuhan yang ada di habitat dan lokasi sekitar penangkaran. Selain itu, iklim Indonesia sepanjang tahun dengan curah hujan di pulau Sumatra yang relatif tinggi menjadikan habitat yang sangat sesuai bagi pertumbuhan parasit-parasit pada gajah.

Penelitian gajah Sumatera perlu terus dilakukan untuk mengetahui bahaya penyakit yang dapat mengakibatkan kematian dan penurunan populasi gajah baik di alam maupun di tempat-tempat pusat penyelamatan gajah. Berbagai data dan informasi dasar dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh UGM bersama mitra nantinya dapat menjadi landasan dalam pengelolaan gajah jinak untuk mendukung kegiatan konservasi gajah Sumatera di masa depan. [WLC02]

Sumber: ugm.ac.id, 8 Februari 2022

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: gajah jinakgajah liarGajah Sumateramanusiapenyakit parasit

Editor

Next Post
Prof. Husin Alatas. Foto ipb.ac.id.

Husin Alatas: Fenomena Aphelion Bukan Penyebab Batuk Pilek

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media