Berkat nama besarnya juga, setiap ada proyek-proyek penelitian besar skala internasional, termasuk dari WHO, FK Unair selalu terlibat. Almarhum juga menggawangi organisasi Perhimpunan Spesialis Andrologi Indonesia (Persandi). Dari situlah, organisasi berkembang besar menjadi Kolegium Andrologi Indonesia.
Dekan FK Unair, Prof Budi Santoso menuturkan, almarhum merupakan ahli andrologi pertama di Indonesia. Berkat profesor asal Wonosobo yang lahir 88 tahun lalu ini, FK Unair memiliki Prodi Andrologi yang hanya ada satu-satunya di Indonesia sejak 1978.
Baca Juga: Macan Tutul Rasi dan Slamet Ramadhan Diharapkan Berkembangbiak di Gunung Ciremai
“Beliau adalah pionir spesialis andrologi di Indonesia,” terang Budi.
Andrologi merupakan satu bidang yang berkaitan dengan infertilitas, seksualitas, aging proces, kontrasepsi dan tumbuh kembang reproduksi laki-laki. Di Indonesia, tak begitu banyak dokter yang menekuni spesialisasi tersebut. Apalagi saat ia merintis dari awal pada tahun 70-an.
“Sehingga beliau adalah sosok yang jarang ada. Namun beberapa muridnya kini sudah banyak tersebar di Indonesia,” lanjut Budi.
Almarhum merupakan guru besar senior di FK Unair yang diangkat menjadi guru besar pada 1998. Ia mendalami bidang andrologi pada 1974 di Leuven, Belgia. Kemudian membawa dan mengembangkan keahlian tersebut ke Indonesia.
“Sampai sekarang prodi andrologi ada di FK Unair. Setiap tahun kami menerima mahasiswa delapan orang,” ungkap Budi. [WLC02]
Sumber: unair.ac.id, 4 Maret 2022
Discussion about this post