Wanaloka.com – Sebanyak 14 organisasi di Yogyakarta menggelar acara Festival Lingkungan Green With/in You 2025 di bantaran Sungai Boyong, Desa Donoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, sebagai upaya untuk menumbuhkan rasa cinta lingkungan di kalangan masyarakat. Acara ini sekaligus untuk memperingati Hari Internasional Perdamaian yang jatuh tiap 21 September.
Ketua Panitia, Maria Ignatia Juvita (Jojo) mengatakan perdamaian tidak hanya bicara soal hubungan antar sesama manusia. Melainkan juga hubungan manusia dengan alam. Dengan menjaga bumi, maka masyarakat juga menjaga harmoni, dasar bagi perdamaian yang berkelanjutan.
“Lingkungan yang sehat adalah pondasi bagi masyarakat yang damai sedangkan krisis ekologis kerap menjadi penyebab konflik sosial dan ketidakadilan,” ujar Jojo dalam siaran tertulis yang diterima, Senin, 22 September 2025.
Jojo yang juga aktivis Gusdurian Yogyakarta ini mengatakan tema Green With/in You bertujuan untuk mengajak masyarakat melakukan ecological conversion dari egosentrisme ke ekosentrisme. Ini adalah pertobatan ekologis, menggeser perhatian yang berpusat kepada dirinya ke alam.
“Masyarakat perlu melihat kondisi alam dan lingkungan yang sudah memberikan ruang hidup bagi kita. Jadi kita tidak hanya menikmati dan mengambilnya (alam) secara cuma-cuma saja,” tambah Jojo.
Ia mengingatkan, selama ini ulah manusia sudah membuat lingkungan rusak dan menyebabkan terjadinya krisis lingkungan yang ditandai dengan kenaikan suhu bumi, terjadinya berbagai bencana alam, dan musim yang tidak jelas. Masyarakat perlu membuka hati, mengubah perilaku yang merusak alam dan saling bergandengan tangan untuk menyelamatkan bumi.
Baca juga: Kisah Kampus yang Kaya Habitat Satwa Liar dan Melestarikan Pohon 106 Tahun
Dalam festival ini, para pemimpin lintas agama serta pengunjung menanam pohon di bantaran Sungai Boyong sebagai simbol peduli kepada lingkungan dan kampanye pembagian bibit pohon sebanyak 200 batang, dan mereka menanam 105 bibit pohon, antara lain pohon nangka, kepuh, gayam, pinang, dan kemuning.
Para pemimpin agama yang datang adalah Abdul Aziz dari Islam, Pandita Muda, Anton Jason dari Budha, Suster Hetti dari Biara SCMM (Sister of Charity of Our Lady Mother of Mercy), dan Pendeta Kristi dari Gereja Kristen Jawa Gondokusuman. Hadir pula, Maman Sulaeman, perwakilan dari BPTH Wilayah III, dan seluruh perwakilan lembaga yang terlibat dalam kegiatan ini, serta warga masyarakat setempat. Sehingga total peserta yang hadir mencapai 100 orang.







Discussion about this post