Wanaloka.com – Penanganan bencana Sumbar (Sumatera Barat), Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjamin kebutuhan dasar warga pengungsi terpenuhi.
Selain itu, dalam penanganan bencana Sumbar, BNPB akan memberikan dana bantuan perbaikan rumah dengan nilai variatif sesuai kategori kerusakan rumah penduduk, juga menyalurkan dana tunggu kepada warga hingga rumah mereka selesai diperbaiki.
Dalam dialog dengan pengungsi bencana Sumbar, Suharyanto menjelaskan pentingnya relokasi bagi warga yang bermukim di zona berbahaya, sebagai langkah mitigasi dini di hari depan bila kembali terjadi bencana.
Data Pusdalops BNPB, sebanyak 989 kepala keluarga terdampak bencana Sumbar berupa banjir lahar hujan dan banjir bandang.
Baca Juga: Dampak Bencana Alam Sumbar Besar, Sejumlah Opsi Penanganan Disiapkan
“Selama di pengungsian, kami memastikan kebutuhan dasar agar selalu terpenuhi seperti sembako, kebutuhan bayi, pampers, pembalut, mukena, semua kita penuhi. Bahkan kalau ada yang saat ini tinggal di rumah kerabat saudaranya setelah di data kemudian bisa kita cairkan bantuan dana tunggu hunian seperti dana untuk sewa rumah,” ungkap Suharyanto saat berdialog dengan warga terdampak bencana Sumbar di lokasi pengungsian Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Kepada pengungsi, Suharyanto menyampaikan agar masyarakat dapat melaporkan setiap kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi selama masa tanggap darurat.
“Setiap daerah ada posko di sana ada pejabat, petugas, dan tim gabungan, jadi jangan khawatir. Tentu kami tahu dan rasakan bapak dan ibu sedang berduka, tapi mari kita bangkit lebih kuat karena kita merasakan juga, dan mari kita jalani dan bersatu sebagai bangsa sehingga bisa melewati musibah ini sama-sama dengan baik,” katanya.
Baca Juga: Bencana Banjir Lahar di Sumatera Barat Korban Meninggal Dunia Capai 50 Orang
Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Rabu, 15 Mei 2024, merilis data korban meninggal dunia dampak bencana Sumbar menjadi 67 orang.
Sementara korban yang hilang sebanyak 20 orang, korban yang mengalami luka-luka sebanyak 44 orang.
Kepala BNPB menyatakan, pemerintah pusat bersama daerah bekerja bersama-sama termasuk dalam proses pencarian dan evakuasi korban.
“Kami akan terus lakukan pencarian sampai bapak, ibu ahli waris mengatakan stop baru kita berhenti. Artinya, kita maksimalkan untuk terus melakukan pencarian di samping penanganan darurat yang lain dikerjakan,” ujar Suharyanto.
Discussion about this post