Konsumsi obat bagi orang yang diketahui positif TBC adalah paling cepat sepekan sekali selama tiga bulan atau tiap hari selama enam bulan. Masyarakat berisiko TBC laten yang sudah dilakukan tes perlu diyakinkan untuk minum obat.
Kemenkes Rencanakan Skrining TBC Besar-besaran
Untuk menemukan dan mengobati kasus tersebut, Kemenkes berencana melakukan skrining besar-besaran yang akan dilaksanakan tahun ini. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, dokter Didik Budijanto mengungkapkan dari estimasi 824 ribu pasien TBC di Indonesia, baru 49 persen yang ditemukan dan diobati. Artinya, terdapat 500 ribuan orang yang belum diobati dan berisiko menjadi sumber penularan.
“Upaya penemuan kasus sedini mungkin dan pengobatan secara tuntas sampai sembuh merupakan upaya terpenting dalam pemutusan rantai penularan TBC di masyarakat,” kata Didik.
Pihaknya akan menskrining TBC terhadap 500 ribu kasus yang belum ditemukan. Skrining dilakukan dengan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien. Penemuan 500 ribu kasus nantinya diharapkan akan mempercepat eliminasi TBC pada 2030.
Baca Juga: Gangguan Ginjal, Ancaman Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19
Sebanyak 91 persen kasus TBC di Indonesia adalah TBC paru yang berpotensi menularkan kepada orang yang sehat di sekitarnya. Saat ini, penemuan kasus dan pengobatan TBC yang tinggi telah dilakukan di beberapa daerah di antaranya Banten, Gorontalo, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.
Sementara daerah dengan kasus TBC paling banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
“Potensi penularan TBC yang tinggi biasa terjadi di daerah yang padat, kumuh, dan daerah yang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kurang,” ucap Didik.
Gejala-gejala awal muncul TBC pada seseorang dapat berupa batuk karena menyerang saluran pernapasan dan juga organ pernapasan, batuk berdahak terus-menerus selama 2 sampai 3 minggu atau lebih, kemudian sesak napas, nyeri pada dada, badan lemas dan rasa kurang enak badan, nafsu makan menurun, berat badan menurun. Biasanya muncul berkeringat pada waktu malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan apapun. [WLC02]
Discussion about this post