Wanaloka.com – Dampak penebangan liar banjir bandang melanda Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di 13 desa yang tersebar di lima kecamatan. Banjir bandang Sumbawa menghanyutkan 12 rumah warga, dan sejumlah hewan ternak mati dampak bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa Muhammad Nurhidayat mengatakan, peristiwa banjir bandang diduga disebabkan banyaknya lahan tandus akibat penebangan liar sehingga mengurangi cakupan dan intensitas penyerapan air tanah.
“Banyak lahan tandus akibat penebangan liar,” kata Nurhidayat dalam siaran pers BNPB pada Rabu, 5 April 2023.
Hingga kini dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang yang menerjang 13 desa pada Selasa, 4 April 2023. Banjir bandang berlangsung saat wilayah tersebut dilanda hujan dengan intensitas tinggi.
Baca Juga: Ini Sumber Gempa Padang Sidempuan Magnitudo 6,4 Dirasakan Cukup Kuat
“Banjir tiba-tiba datang. Ndak pernah (sebelumnya), baru kali ini banjir yang luar biasa dahsyat,” kata salah satu warga terdampak banjir bandang.
Data yang dihimpun Pusdalops BPBD Kabupaten Sumbawa, banjir bandang berdampak terhadap 829 warga dari 208 kepala keluarga yang tinggal di 13 desa yang tersebar di lima kecamatan, satu pabrik penggilingan hanyut dan seluas 126 hektar sawah terendam banjir.
Hasil kaji cepat BPBD Sumbawa, terdapat empat desa alami kondisi parah dampak banjir bandang. Di Desa Lito, Kecamatan Moyo Hulu, dampak banjir bandang menghanyutkan lima rumah warga, dan merendam 50 hektar areal persawahan terendam, serta jembatan penghubung Desa Lito-Desa Lantung terputus.
Baca Juga: Polusi Udara Penyebab 5 Penyakit Respirasi Berisiko Kematian Tertinggi
Discussion about this post