Dalam melaksanakan rencana relokasi terhadap warga harus mengedepankan pendekatan humanis dan dialog kepada masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di kawasan berisiko bencana.
Baca Juga: Analisa BMKG, Waspada Banjir Lahar Hujan di Sumbar hingga 22 Mei 2024
Dijelaskan Suharyanto, saat ini terdapat sekitar 335 unit rumah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Raykat (PUPR) yang siap dibangun. Rumah tersebut merupakan bagian dari program Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA).
“Makanya, untuk pendataan ini cepat dan akurat karena membangunnya cepat, yang lama itu biasanya dipendataan,” pungkas Suharyanto.
Data Dampak Bencana Alam Sumbar
Data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB hingga Kamis sore, 16 Mei 2024, korban meninggal dunia tercatat berjumlah 67 orang, 20 orang asih dalam pencarian, 3 orang meninggal dunia belum teridentifikasi saat ini berada di RS Sijunjung, 40 orang mengalami luka-luka, 989 kepala keluarga terdampak.
Di Kabupaten Agam, korban meninggal dunia sebanyak 22 orang, Kabupaten Tanah Datar terdapat 29 orang meninggal, di Kabupaten Padang Pariaman 12 meninggal dunia, sedangkan di Kota Padang Panjang 2 orang meninggal dunia.
Suharyanto menyatakan, masih memiliki satu hari golden time pertolongan dan penyelamatan korban bencana.
Baca Juga: Desentralisasi Pengolahan Sampah, Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga
“Ini hari kelima, kita masih punya waktu satu hari berdasarkan golden time. Tentu kita harus berdialog dengan ahli waris dan keluarga, apakah 20 orang ini sudah diikhlaskan atau belum sehingga kalau terima, kita bisa hentikan pencarian dan evakuasi. Tapi kalau minta tetap dicari kita harus masih cari. Negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari setelah itu dicover BNPB, jadi tidak perlu khawatir,” jelas Suharyanto.
Suharyanto meminta agar pemerintah daerah lebih bijak dalam mengatur pendistribusian bantuan permakanan dan kebutuhan dasar kepada masyarakat.
“Sembako permakanan melimpah tolong dilihat kebutuhan yang lain seperti kebutuhan wanita, anak-anak, dan alat kebersihan, harus diadakan kalau kekurangan harus segera laporkan ke BNPB,” pungkas Suharyanto. [WLC01]
Discussion about this post