Selasa, 5 Desember 2023
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Perlu Dana Bagi Hasil APBN untuk Kawasan Konservasi dalam RUU KSDAHE

Minggu, 14 Mei 2023
A A
Sungai Cipunagara yang bermuara di Gunung Bukit Tunggul hingga Laut Jawa. Foto Facebook Sungai Cipunagara.

Sungai Cipunagara yang bermuara di Gunung Bukit Tunggul hingga Laut Jawa. Foto Facebook Sungai Cipunagara.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Rancangan Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (KSDAHE) yang merupakan revisi UU Nomor 5 Tahun 1990 semestinya memuat klausul, bahwa daerah yang menghasilkan oksigen mendapatkan Dana Bagi Hasil (DBH) yang bersumber dari APBN. Apabila klausul tersebut ditiadakan akan dikhawatirkan tidak ada yang bersedia menjadi kepala daerah di wilayah yang memiliki banyak hutan atau perkebunan.

“Lebih banyak yang ingin jadi kepala daerah di wilayah industri,” kata Wakil Ketua Komisi IV DPR, Dedi Mulyadi saat memimpin Tim Kunker Reses Komisi IV DPR ke Kabupaten Subang, Jawa Barat pada 11 Mei 2023.

Keberadaan dana bagi hasil pajak ke daerah-daerah tersebut, menurut Dedi, akan membuat pemimpin daerah tersebut bahagia merawat dan menjaga konservasi lingkungan.

Baca Juga: Pertama Kali Mendaki Rinjani Pascalebaran dari Sembalun Kembali ke Sembalun

“Ini hal yang harus dilakukan agar kita memiliki tujuan yang sama dalam merawat lingkungan ke depan untuk anak dan cucu kita,” imbuh Dedi.

Sementara kondisi hari ini, Dedi menjelaskan, aliran air yang berada di dataran tinggi akan kencang turun ke bawah, karena sudah tidak ada lagi penghalang berupa pepohonan. Air pun mulai menggerus daerah Sagalaherang sampai Purwakarta.

“Luapan air Sungai Cipunagara juga sangat tinggi karena penambangan liar sudah sangat luar biasa,” kata Dedi.

Baca Juga: Gempa Susulan di Selat Sunda Banten Kembali Terjadi

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: dana bagi hasilKabupaten SubangRUU KSDAHESungai Cipunagara

Editor

Next Post
Tim pemasangan GPS Collar pada gajah sumatera liar di habitatnya, Kabupaten Ogan Komering Ilir. Foto ppid.m

GPS Collar Mitigasi Konflik Gajah Sumatera Liar di Sumatera Selatan

Discussion about this post

TERKINI

  • Presiden Joko Widodo usai berpidato dalam COP28 di Dubai, 1 Desember 2023. Foto Dok.BPMI Setpres.Walhi: Pidato Jokowi di COP28 Dubai Penuh Mimpi dan Kontradiktif
    In Lingkungan
    Senin, 4 Desember 2023
  • Mantan Kepala BNPB, almarhum Letjend. TNI (Purn) Doni Monardo. Foto bpnp.go.id.Doni Monardo, Pencetus Jargon “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita” Itu Berpulang
    In Sosok
    Senin, 4 Desember 2023
  • Jenazah sejumlah pendaki Gunung Marapi yang ditemukan dan dievakuasi. Foto @pendakilawas/X.Erupsi Gunung Marapi, 11 Pendaki Ditemukan Tewas
    In Bencana
    Senin, 4 Desember 2023
  • Ilustrasi aktivitas pertambangan batu bara. Foto esdm.go.id.Pertambangan Batu Bara Masih Idola dan Dipermudah, Meski Nol Emisi Jadi Target
    In Lingkungan
    Minggu, 3 Desember 2023
  • Letusan gunung Marapi di Sumatera Barat pada Minggu, 3 Desember 2023, wilayah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, dilanda hujan abu vulkanis. Foto Pusdalops BPBD Agam.Letusan Gunung Marapi Sumbar Sejumlah Kecamatan Diselimuti Abu Vulkanis
    In Bencana
    Minggu, 3 Desember 2023
wanaloka.com

©2022 Wanaloka Media

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Wanaloka.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2022 Wanaloka Media