Wanaloka.com – Keinginan menjejakkan kaki di Gunung Rinjani, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya kesampaian di penghujung April 2023, usai lebaran. Ini pengalaman saya pertama kali ke Rinjani. Bersama empat orang kawan mulai menapak kaki gunung dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) saat matahari mulai beranjak terik, 30 April 2023, sekitar pukul 10.00.
Kami memilih jalur yang diambil kebanyakan pendaki, yakni Jalur Sembalun. Jalur ini dipilih karena treknya lebih mendatar. Tetapi lebih panjang, lebih lama, dan lebih panas karena melalui padang savana. Berbeda dengan Jalur Senaru yang lebih syahdu, karena melewati hutan. Cuma treknya lebih menanjak. Jalur ini biasanya menjadi jalan pulang dari Sembalun. Sementara dua jalur resmi lama lainnya adalah Aik Berik dan Tinambuh.
Dan sama seperti beberapa tempat wisata lainnya, Rinjani juga menjadi tempat pilihan beberapa pendaki, baik tua hingga muda untuk menghabiskan waktu pascalebaran. Meskipun sangat menguras tenaga untuk mencapai keindahan yang ada di ketinggian 3.726 mdpl, tetapi para pendaki tetap berbondong-bondong mendatangi salah satu dari tujuh gunung tertinggi di Indonesia (The Seven Summits of Indonesia) itu.
Baca Juga: Gempa Susulan di Selat Sunda Banten Kembali Terjadi
Jumlah pendaki di sana pun membeludak. Akibatnya, tak sedikit yang tidak bisa mendirikan tenda di pos terakhir yang merupakan camp area atau lokasi berkemah Plawangan Sembalun di ketinggian 2.600 mdpl. Lantaran sudah penuh diisi tenda-tenda para pendaki yang sudah tiba lebih awal.
Kami termasuk pendaki yang ‘setengah beruntung’ tiba di sana sekitar pukul 8 malam. Sebab masih mendapatkan sedikit tempat, walaupun hanya bisa mendirikan 1 tenda ukuran 3 orang. Sementara untuk mendaki Rinjani setidaknya butuh waktu 4 hari 3 malam untuk naik hingga turun sembari menikmati pemandangan di sana.
Salah satu teman, Falaq menjelaskan, pascalebaran dan tahun baru adalah musim pendakian di Rinjani, sehingga selalu ramai pendaki. Mengambil start lebih awal adalah salah satu solusi untuk bisa mendapatkan lokasi mendirikan tenda yang nyaman.
“Bahkan para pendaki biasa menyuruh porternya untuk berjalan cepat duluan di depan. Biar bisa mendirikan tenda lebih dahulu di camp area,” papar Falaq.
Baca Juga: Australia akan Buang Limbah Berbahaya, Awas Ancaman Tumpah di Laut Indonesia
Sebagian pendaki Rinjani pun sudah paham cara mensiasati tim mereka agar bisa mendapatkan tempat bermalam apabila mereka merasa tertinggal ataupun yakin tidak mendapat tempat di camp area. Seperti dengan mendirikan tenda di Pos 3 dan Pos 4. Bahkan ikut ke puncak pada hari berikutnya agar bisa mendirikan tenda lagi di camp area Plawangan Sembalun. Cara terakhir ini justru mendekatkan tenda mereka di puncak 3.726 mdpl itu.
Beberapa porter Rinjani mengungkapkan, biasanya kepadatan jalur pendakian akan berakhir satu bulan setelah Lebaran Idulfitri, bahkan hingga mendekati Hari Raya Iduladha.
“Selain karena ingin menyesuaikan dengan cuaca yang lumayan baik, para pendaki datang juga karena masih memiliki uang cukup pascalebaran itu,” jelas mereka.
Baca Juga: Bencana Makin Kompleks, BMKG Gagas Pusat Koordinasi Multi Bahaya ASEAN
Meskipun kuota pendaki yang akan naik Rinjani telah ditetapkan pihak yang berwenang, tetapi belum bisa mengurangi kepadatan penempatan tenda di camp area Plawangan Sembalun. Para pendaki berharap kepada antar sesama pendaki untuk bisa saling berbagi tempat. Selain itu, meminta mereka tidak terlalu banyak mendirikan tenda mengingat jumlah pendaki tidak sebanyak jumlah tenda yang didirikan. Harapan tersebut disampaikan demi terciptanya rasa saling berbagi sesama pencinta alam.
Selama mendaki Rinjani, menurut kami trek yang paling mengesankan adalah trek Bukit Penyesalan. Banyak canda tawa karena banyak pendaki yang berhenti sejenak di sana. Pun tangis dari beberapa teman yang hampir tidak sanggup melalui trek panjang yang harus didaki. Tak heran, Bukit Penyesalan adalah trek populer pendakian di Rinjani. Di situlah acapkali pendaki gamang antara melanjutkan naik atau menyerah turun. Apalagi saat itu kami mesti melewatinya dalam keadaan gelap dan sedikit gerimis.
Discussion about this post