Baca juga: Sama-sama Menyengat, Lebah adalah Herbivor dan Tawon adalah Predator
Sementara Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menambahkan, meski prediksi iklim tidak mudah, di wilayah tropis Indonesia terdapat sinyal prediktabilitas dari informasi karakter laut yang bisa dimanfaatkan untuk memprediksi pola hujan.
“Yang terpenting bagaimana kami mengkomunikasikan tingkat kepastian maupun ketidakpastian kepada pengguna. Sangat penting bagi informasi yang kita hasilkan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan atau perencanaan, daripada masyarakat dan pemangku kepentingan tidak punya pegangan informasi sama sekali,” ujar Ardhasena.
Baca juga: Peluncuran Naskah Akademik RUU Keadilan Iklim, Politisi Janjikan Masuk Prolegnas 2026
Selain merumuskan prediksi musim hujan, forum ini juga diharapkan melahirkan rekomendasi adaptasi dan mitigasi yang dapat digunakan lintas sektor. BMKG menegaskan pentingnya kolaborasi dengan kementerian dan lembaga agar informasi iklim benar-benar dijadikan dasar perencanaan pembangunan, pengelolaan pangan dan energi, hingga kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi.
Rapat Nasional Prediksi Musim Hujan berlangsung pada 25–29 Agustus 2025 di Yogyakarta. merupakan bagian dari rangkaian business process menghasilkan konsensus informasi prediksi musim hujan 2025-2026. Ada perwakilan 34 provinsi, lima Balai Besar MKG, serta puluhan stasiun klimatologi, meteorologi, dan geofisika di seluruh Indonesia yang hadir. Hasil prediksi resmi akan diumumkan awal September dan disosialisasikan lebih lanjut dalam National Climate User Forum bersama pemangku kepentingan. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post