Wanaloka.com – Tim Kodim dan BPBD Banjarnegara menemukan beberapa rekahan baru yang terus bergerak dan sumber mata air berdebit besar (0.2 m /detik) di puncak bukit lokasi longsor di Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, JawaTengah. Kedua temuan ini menandakan tubuh lereng tengah mengalami kejenuhan air ekstrem yang dapat memicu pergerakan massa tanah secara tiba-tiba.
Pakar Geologi UGM, Prof. Dwikorita Karnawati menegaskan aliran air dari sumber mata air baru tersebut berpotensi terakumulasi di balik material longsor lama, membentuk kolam alami yang sewaktu-waktu bisa jebol.
“Ancaman longsor susulan masih mengintai warga Desa Pandanarum, dan risiko banjir bandang kini meningkat secara signifikan,” ujar Dwikorita, Minggu, 23 November 2025.
Rekahan baru yang muncul akan mempercepat infiltrasi air hujan ke dalam massa tanah pada lereng. Ketika tekanan air pori meningkat, material yang sebelumnya stabil dapat terdorong turun dan menutup alur sungai kecil di bawahnya.
Baca juga: Warga Desak PT GKP Angkat Kaki dari Pulau Wawonii Berdasar Putusan MA
Kondisi ini merupakan skenario klasik terbentuknya bendung tanah yang rawan jebol. Jika dinding bendung tersebut tidak mampu menahan volume air yang terus bertambah, maka pelepasan tiba-tiba bisa mengakibatkan arus bandang berkecepatan tinggi menuju permukiman di zona bawahnya.
“Jika bendungan tanah itu jebol, alirannya tidak hanya membawa lumpur. Tetapi seluruh material longsoran yang sebelumnya,” terang dia.
Apabila ini terjadi, Dwikorita memperkirakan dampaknya bisa jauh lebih luas dan kuat dibanding longsor awal, karena dipicu oleh desakan air kolam seluas lapangan sepakbola dg kedalaman sekitar 1.5 m jelasnya. Bahaya ini semakin diperparah keberadaan lapisan lempung biru (blue clay) yang miring ke arah luar lereng yang ditemukan di bawah zona rekahan.
Lapisan ini mengandung mineral lempung, seperti montmorillonite, smectite, dan illite yang sangat sensitif untuk mengembang bila terkena air. Saat kering, lapisan ini sekeras batu, namun ketika jenuh air berubah menjadi material mirip pasta gigi yang sangat licin.







Discussion about this post