Kamis, 21 September 2023
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Sampah Plastik Kemasan Lima Produsen Besar Dominasi Perairan Sorong

Kemasan produk berbagai brand yang dihasilkan produsen kebutuhan rumah tangga ditemukan mendominasi sampah-sampah plastik di perairan. Apa yang mesti dilakukan?

Selasa, 15 November 2022
A A
Sampah plastik aneka produk kemasan di perairan Sorong, Papua. Foto dok. G-PSK dan ESN

Sampah plastik aneka produk kemasan di perairan Sorong, Papua. Foto dok. G-PSK dan ESN

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Sebanyak 211 keping sampah plastik yang ditemukan dan dikumpulkan di muara dan kawasan Pasar Boswesen Distrik Sorong Barat Pesisir Kota Sorong, Papua diketahui berasal dari lima produsen besar yang menyediakan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Berdasarkan hasil brand audit yang dilakukan Generasi Peduli Sungai Klamono (G-PSK) dan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN), kelima produsen yang menggunakan kemasan plastik tersebut adalah Unilever, Wings, Mayora, Danone, dan Nestle.

“Khusus untuk Unilever, jenis sampah yang ditemukan adalah jenis sachet multilayer yang sulit didaur ulang karena lapisan plastiknya berlapis-lapis,” kata Peneliti ESN, Prigi Arisandi dalam siaran pers yang diterima Wanaloka.com,15 November 2022.

Berikut adalah paparan hasil brand audit yang telah dilakukan terhadap 211 keping sampah plastik tersebut. PT Unilever dengan brand produk berupa Rinso, Lifebouy, Sunlight, Royco dan Pepsoden berjumlah 46 keping (21 persen). PT Wings (Wings Food dan Wings Care) dengan brand produk berupa Mie Sedap, Jasjus, Milku dan Floridina sebanyak 38 keping (18 persen).

Baca Juga: Kapal Medis Angkatan Laut Cina Beroperasi, Ini Ketentuannya

Produsen Mayora dengan brand produk Bette, Torabika, Roma Biskuit, The Pucuk sebanyak 27 keping ( 12 persen). Danone berupa brand produk Aqua dan Mizone sebanyak 22 keping (10 persen). Nestle dengan brand produk Dancow, Milo, Purelife sebanyak 20 keping (9 persen).
Kemudian produsen lain, yakni Indofood, Ultra Jaya, Ajinomoto, Nabati, P&G, Coca-Cola, Santos Jaya Abadi dengan brand produk Pop mie, Teh Kotak, Masako, Rejoice, Sprite, Cappucino sebanyak 58 keping (30 persen).

Berdasarkan hasil brand audit tersebut, 70 persen sampah kemasan plastik yang mencemari perairan Sorong adalah kemasan atau bungkus dari brand-brand yang setiap hari digunakan warga Sorong.

“Setiap produsen yang menghasilkan sampah yang tidak bisa diproses secara alami harus bertanggung jawab mengelola sampah yang dihasilkan agar tidak mencemari lingkungan,” tegas Ketua G-PSK, Dody Aleman Wamblesa.

Baca Juga: Serba Serbi KTT G20, BRIN Siapkan Pawang Hujan

Alumnus Universitas Cendrawasi Jayapura ini menjelaskan, Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mewajibkan Extended Produsen Responsibility (EPR) atau tanggungjawab perusahaan untuk ikut mengelola sampah yang dihasilkan dan yang tidak bisa diolah secara alami.

Apa Bahaya Sampah Plastik?
Prigi menjelaskan, sampah plastik jenis sachet merupakan jenis sampah plastik yang sulit didaur ulang karena berlapis-lapis dengan jenis polimer yang berbeda. Saat berada diperairan, sachet akan terpapar panas dan arus sehingga mudah terpecah menjadi serpihan atau remah-remah plastik kecil di bawah ukuran 5 milimeter yang disebut mikroplastik.

“Temuan sebelumnya, perairan Sorong telah tercemar mikroplastik rata-rata 148 partikel mikroplastik dalam 100 liter air,” ungkap Prigi.

Baca Juga: Tiga Orang Meninggal Dunia Tertimbun Longsor di Pesisir Barat Lampung

Mikroplastik sangat berbahaya bagi lingkungan karena akan mendorong masuknya polutan air, seperti logam berat, pestisida, klorin, dan detergen ke dalam tubuh ikan. Begini prosesnya. Mikroplastik di dalam air akan menyerap polutan di perairan tersebut. Jika mikroplastik tertelan ikan, maka bahan polutan ini akan dilepaskan di lambung ikan.

Mikroplastik juga merupakan partikel yang bisa mengganggu hormon ikan atau biasa disebut senyawa penganggu hormon. Di perairan yang banyak ditemukan mikroplastik, juga akan ditemukan ikan yang mengalami intersex atau punya dua alat kelamin dalam satu tubuh.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Extended Produsen ResponsibilityGenerasi Peduli Sungai Klamonokontaminasi mikroplastikmikroplastikPeraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021polutan airsampah plastikTim Ekspedisi Sungai NusantaraUU Nomor 18 Tahun 2008

Editor

Next Post
Pusat gempa Bolsel magitudo 5,1 yang dipicu aktivitas di subduksi Lempeng Sangihe pada Selasa, 15 November 2022, pukul 18.02 WIB. Foto tangkap layar BMKG.

Gempa Bolsel Magnitudo 5,1 Dipicu Aktivitas Lempeng Sangihe

Discussion about this post

TERKINI

  • Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Budi Setiadi Daryono. Foto sustainabledevelopment.ugm.ac.id.Budi Setiadi: Teknologi AI Berperan Mengelola dan Melestarikan Sumber Hayati
    In Sosok
    Rabu, 20 September 2023
  • Ilustrasi kapal penangkap ikan. Foto moritz320/pixabay.com.Walhi: Ekonomi Biru Dorong Perampasan Ruang Laut di Indonesia, Ini Catatannya
    In Lingkungan
    Rabu, 20 September 2023
  • Pembukaan The 4th Workshop of Blue Carbon Hub Think Thank - IORA di Bali. Foto Dok. Kemenko Marves.Ekosistem Karbon Biru Diklaim Dukung Keberlanjutan Ekonomi Biru
    In News
    Rabu, 20 September 2023
  • Spesialis Kesehatan dan Konservasi Satwa Liar Universitas Syiah Kuala, Christoper Stremme DVM. Foto ildlife.usk.ac.id.Christopher Stremme: EEHV Jadi Penyebab Kematian Misterius Anak Gajah
    In Sosok
    Selasa, 19 September 2023
  • Bentrokan di Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis, 7 September 2023, terkait proyek pembangunan kawasan Rempang Eco-City. Foto walhiriau.or.id.PSN Pulau Rempang, Ombudsman Sebut Ada Potensi Maladministrasi
    In News
    Selasa, 19 September 2023
wanaloka.com

©2022 Wanaloka Media

  • Pedoman Media Siber
  • Tentang Wanaloka.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2022 Wanaloka Media