Wanaloka.com – Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta yang berpenduduk 11,4 juta merupakan kota dengan beban lingkungan yang cukup berat. Tiga indikator IKLH, yaitu indeks kualitas air, indeks kualitas udara, dan indeks tutupan lahan, Jakarta memprihatinkan.
“Kami harus mampu memperkuat ketahanan Jakarta pada aspek lingkungannya,” kata Menteri Lingkungan Hidup (LH)/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq dalam Aksi Bersih Sungai di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cipinang, Jumat, 1 November 2024.
Salah satunya melalui upaya serius membangun pengelolaan sampah. Mengingat produksi sampah lebih dari 8.000 ton per hari di Jakartayang dibuang ke TPST Bantargebang, Bogor, Jawa Barat.
Baca Juga: Gamahumat, Ekstraksi Batu Bara Kalori Rendah untuk Soil Stabilizer
Sementara 50 persen dari total sampah 7.000-8.000 ton sampah per hari di TPST Bantargebang itu berupa sampah sisa makanan (food waste).
“Kalau 50 persen dari 8.000, jadi ada 4.000 ton per hari food waste yang harus kami selesaikan, kami jawab permasalahannya,” kata Hanif.
Untuk penanganan sampah, pihaknya mencoba membangun skenario dengan melibatkan semua pihak. Pihak KLH akan melarang keras kawasan perkantoran, gedung-gedung, rumah makan, dan sebagainya membuang food waste yang dihasilkan.
Baca Juga: Kisah Para Penjaga Gunung Api Jelang Erupsi hingga Banjir Pascaerupsi
“Kalau perlu, penegakan hukum itu akan kami lakukan, akan kami denda. Peraturan Pemerintah untuk pemungutan denda sudah ada,” imbuh dia.
Jakarta Recycling Center
Pada 30 Oktober 2024, Hanif mengunjungi tempat pengolahan sampah Jakarta Recycle Center (JRC) di Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu, 30 Oktober 2024.
Fasilitas ini merupakan Pusat Edukasi Jakarta Sadar Sampah yang mengedepankan pemilahan sampah rumah tangga. JRC dilengkapi dengan instalasi pemisah sampah organik dan non-organik, kemudian dipindahkan ke ruang penyimpanan materi agar dapat didaur ulang.
Baca Juga: Rangkong Badak, Baning Cokelat dan Lutung Dilepasliarkan ke Habitatnya
“Ini merupakan rangkaian kunjungan kami untuk memetakan masalah dan mencari solusi terkait penanganan sampah di Jakarta,” kata Hanif.
Hanif mendapatkan penjelasan dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto terkait kinerja JRC. Termasuk gerakan sosialisasi dari pintu ke pintu untuk memastikan dilakukan pemilahan sampah sampai operasi daur ulangnya.
Meski pengelolaannya berada di tingkat provinsi/kabupaten/kota, ia berkomitmen untuk menggunakan wewenangnya sebagai Menteri LH/Kepala BPLH dan melakukan intervensi agar persoalan sampah dapat diatasi bersama.
Discussion about this post