Rabu, 18 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Siti dan Sudin Belajar Memanjat dan Membangun Sarang di Sekolah Hutan

Akibat menjadi korban perdagangan ilegal, dua orangutan yang merupakan satwa liar yang dilindungi 'terpaksa' bersekolah untuk beradaptasi sebelum kembali ke alam liar.

Minggu, 20 Agustus 2023
A A
Orangutan yang tengah belajar beradaptasi di sekolah hutan di SORC, Jambi. Foto ppid.menlhk.go.id.

Orangutan yang tengah belajar beradaptasi di sekolah hutan di SORC, Jambi. Foto ppid.menlhk.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tak terasa, sudah satu tahun lebih, Siti dan Sudin – dua anak Orangutan Sumatera (Pongo abelii) – mengikuti sekolah orangutan di Sumatran Orangutan Reintroduction Center (SORC) Sungai Pengian, Provinsi Jambi. Mereka sudah menunjukkan kemajuan besar dalam mempelajari keterampilan bertahan hidup di alam liar. Seperti cakap memanjat, membangun sarang, serta mencari dan memakan berbagai jenis pakan di hutan.

“Siti dan Sudin masih menjalani proses reintroduksi, antara lain belajar hidup di alam melalui pelatihan sekolah hutan. Setiap hari, trainer orangutan membawa Siti dan Sudin mengikuti sekolah hutan dari pagi hingga sore hari,” kata Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Indra Exploitasia.

Keikutsertaan dua orangutan yang kini berusia sekitar empat tahun itu di sekolah hutan, bukan tanpa alasan. Mereka mesti beradaptasi kembali dengan ekosistemnya di alam liar lewat ‘sekolah’. Lantaran pada 2021 lalu, keduanya menjadi korban perdagangan ilegal satwa liar dilindungi. Namun Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu dan Lampung berhasil menggagalkannya di Pelabuhan Bakauhuni Lampung.

Baca Juga: Sesar Dasar Laut Sumber Gempa Pacitan 5,0 Magnitudo

Mereka sempat dirawat di Lampung. Kemudian KLHK memutuskan Siti dan Sudin untuk direhabilitasi di Jambi melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.

Bekerjasama dengan Frankfurt Zoological Society (FZS) Indonesia, Siti dan Sudin menjalani tahapan rehabilitasi, di antaranya karantina. Terlebih Siti sempat mengalami peradangan paru-paru, sehingga harus mendapatkan perawatan intensif oleh dokter hewan selama tiga bulan.

Pada bulan Januari 2022, Siti dan Sudin memulai pelatihan adaptasi (sekolah hutan) setelah dipindahkan ke SORC Sungai Pengian. Sekolah hutan merupakan langkah awal untuk mempersiapkan orangutan untuk kembali ke alam liar. Di sana, mereka mendapat pelatihan adaptasi yang komprehensif. Orangutan dapat belajar beradaptasi secara bertahap terhadap lingkungan hutan dan terutama untuk mengenalkan sebanyak mungkin jenis pakan dari hutan yang dapat dimakan.

Baca Juga: Ini Tujuh Langkah Penanganan Polusi Udara di Jabodetabek

Indra menuturkan, Interaksi sosial Siti dan Sudin dengan orangutan lain yang telah dilepasliarkan juga baik. Bahkan mereka banyak belajar dan meniru aktivitas orangutan tersebut. Kehadiran orangutan lain yang memiliki kemampuan bertahan hidup yang baik telah membantu proses belajar mereka kembali hidup di alam liar.

Siti dan Sudin memiliki karakter yang berbeda. Siti lebih aktif dan pemberani dibandingkan Sudin. Sudin sedikit pemalu, tetapi lincah bergerak. Mereka suka bermain bersama, baik di kandang maupun saat menjalani sekolah hutan.

Awalnya,mereka sering jatuh ke tanah saat belajar memanjat. Namun selalu berusaha memanjat kembali sehingga mereka sekarang sudah terampil dan lincah dalam memanjat maupun berpindah dari satu pohon ke pohon lain. Siti dan Sudin sudah dapat memanjat pohon setinggi 10-20 meter di atas tanah.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: alam liarKLHKOrangutan sumaterasekolah hutanSiti dan SudinSumatran Orangutan Reintroduction Center

Editor

Next Post
Gempa Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada Senin, 21 Agustus 2023 pukul 17.01 WIB, memiliki parameter update magnitudo 5,3. Foto tangkap layar Google Earth berdasarkan koordinat episenter gempa BMKG.

Ini Pemicu Gempa di Kepulauan Selayar 5,3 Magnitudo

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media