Tim FTTM ITB melakukan pemetaan dan analisis laboratorium terhadap sampel air untuk mengetahui sebaran pencemaran dan kesesuaiannya dengan baku mutu air bersih. Hasil analisis yang kompleks ini “diterjemahkan” tim Dosen FSRD ITB menjadi media edukasi yang menarik dan mudah dipahami.
Tahap kedua pada pertengahan September 2025 dilanjutkan dengan workshop dan sosialisasi hasil penelitian kepada para guru dan siswa SMP-SMA di Banyuwangi.
Dalam workshop yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan Geopark Ijen, para guru diperkenalkan dengan metode pembelajaran berbasis teknologi, seperti Augmented Reality (AR) dan Cetak 3D (3D Print).
Baca juga: Hutan Indonesia Bukan Bahan Bakar, Hanwa Didesak Hentikan Impor Pelet Kayu
“Harapannya, pengabdian masyarakat ini juga dapat mengembangkan kreativitas guru-guru di Kabupaten Banyuwangi melalui pengembangan sistem edukasi berbasis teknologi,” ujar salah seorang anggota tim, Fajar Fariz Fadholi dari Teknik Pertambangan Angkatan 2021.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat Ijen agar lebih selektif dalam menggunakan air demi kesehatan jangka Panjang. Namun juga menjadi pemantik inovasi pendidikan di Banyuwangi.
“Kegiatan ini dapat menjadi pintu pembuka bagi peneliti lain yang ingin meneliti hal serupa di lokasi ini,” tutur Fajar. [WLC02]
Sumber: ITB






Discussion about this post