Atas kejadian letusan Gunung Api Ili Lewotolok itu, PVMBG merekomendasikan tidak ada aktivitas di radius 3 km dari puncak (kawah) Gunung Ili Lewotolok.
Masyarakat Desa Jontona diimbau selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak Gunung Ili Lewotolok.
Baca Juga: Tiga Harimau Sumatra dari Induk Korban Konflik dengan Manusia Lahir di Sanctuary Barumun
PVMBG mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya, maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
“Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Ili Lewotolok, maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan,” tulis PVMBG.
Letusan Gunung Api Ibu
PVMBG melaporkan terjadi letusan Gunung Api Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, juga mengalami letusan pada Minggu, 13 Februari 2022, pukul 15.38 WIT.
Gunung Ibu dengan ketinggian 1.325 mdpl, saat ini berstatus Level II (Waspada). Dilaporkan letusan Gunung Api Ibu, Minggu sore kemarin, melontarkan kolom abu setinggi 1.000 meter dari atas puncak atau 2.325 meter di atas permukaan laut. Letusan Gunung Api Ibu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 60 detik.
PVMBG mengeluarkan rekomendasi tidak ada aktivitas di dalam radius 2 Kkm dan perluasan sektoral berjarak 3,5 Km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu. [WLC01]
Sumber: magma.esdm.go.id
Discussion about this post