Wanaloka.com – Metode penyajian kopi dapat dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan. Antara lain tingkat penerimaan konsumen atau popularitas dan manfaat yang ingin diperoleh. Secara umum metode penyajiannya terbagi dua, yakni seduhan manual dan seduhan berbasis espresso.
Pakar kopi dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) sekaligus peneliti di Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center IPB University, Dian Herawati memaparkan hasil studinya mengenai metode penyeduhan kopi yang paling populer di Indonesia.
Dalam survei penelitian yang dilakukan bersama timnya ditemukan bahwa metode seduhan kopi manual (manual brew) yang paling populer di Indonesia adalah tubruk, V60, dan cold brew.
Baca juga: Slow Tourism, Konsep Pariwisata yang Mendukung Keberlanjutan Lingkungan
Cold brew (seduh dingin) adalah teknik menyeduh bubuk kopi dengan air dingin (atau air suhu ruangan) selama kurang lebih 12–24 jam untuk mendapatkan rasa yang optimal.
Tubruk merupakan minuman kopi khas Indonesia yang dibuat dengan menuangkan air panas ke dalam gelas atau teko yang sudah diisi bubuk kopi.
Sementara V60 adalah metode penyeduhan kopi manual menggunakan alat berbentuk kerucut dengan lubang di bagian bawah, yang memungkinkan air mengalir dengan cara yang terkontrol.
Baca juga: Bunga Bangkai dan Julang Emas, Identitas Flora Fauna TWA Sibolangit
Selain metode manual brew, hasil studi tersebut mengungkap bahwa metode seduhan berbasis espresso yang paling populer digunakan adalah cappuccino, kopi susu gula aren, dan café latte.
Dian menuturkan, studi yang sama menunjukkan bahwa semua seduhan kopi manual mempunyai kandungan bioaktif (asam klorogenat dan kafein) serta aktivitas antioksidan. Metode V60 memiliki kandungan bioaktif tertinggi, disusul tubruk dan cold brew.
“Komponen bioaktif asam klorogenat pada kopi mempunyai beberapa manfaat bagi tubuh, di antaranya mampu berperan sebagai antioksidan dan mencegah penyakit diabetes dengan menghambat pencernaan gula,” ujar dia.
Baca juga: Atasi Sampah Plastik, The Bananabees ITB Ciptakan Pembalut dari Pelepah Pisang
Kafein sudah banyak dikenal sebagai stimulan sistem saraf yang dapat mencegah kantuk dan memberikan efek yang menyegarkan. Namun orang yang sensitif terhadap kafein perlu membatasi atau tidak disarankan mengonsumsi kopi.
Di sisi lain, kopi berbasis espresso seperti cappuccino, kopi susu gula aren, dan café latte yang ditambah dengan susu atau gula dapat mempengaruhi manfaatnya bagi kesehatan. Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit tidak menular lainnya, seperti diabetes.
Discussion about this post