Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Atasi Sampah Plastik, The Bananabees ITB Ciptakan Pembalut dari Pelepah Pisang

Sekitar 95 persen perempuan di Indonesia menggunakan pembalut saat menstruasi yang menyumbang timbunan sampah hingga 26 ton setiap harinya.

Minggu, 6 April 2025
A A
Bagan proses pembuatan pembalut daripelepah pisang. Foto Dok. ITB.

Bagan proses pembuatan pembalut daripelepah pisang. Foto Dok. ITB.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tim The Bananabees dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memilih subtema Utilization of Agriculture Waste and Material dalam kompetisi Agricultural Food Competition (AFC) Season 16 yang diselenggarakan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman pada 1 Januari hingga 23 Februari 2025 lalu.

Tim ini berfokus pada pengelolaan limbah secara berkelanjutan. Mereka mengusulkan Mennapads, sebuah inovasi berupa pembalut biodegradable yang diproduksi dari sisa pelepah pisang.

Untuk memastikan produk yang dihasilkan sepenuhnya ramah lingkungan, Mennapads dirancang dengan lapisan awal dan akhir berbahan bioplastik sehingga 100 persen dapat terurai secara alami.

Baca juga: Kukuk Seloputo, Hantu di Cagar Alam Manggis Gadungan

Tidak hanya itu, kemasannya juga menggunakan bioplastik. Hal ini menjadikan Mennapads sebagai solusi yang lebih berkelanjutan bagi kesehatan wanita dan juga kelestarian lingkungan. Produk ini dirancang untuk memberikan solusi terhadap dua permasalahan utama.

Salah satu tujuan utama Mennapads adalah mengurangi limbah plastik dari pembalut konvensional. Sebab sekitar 95 persen perempuan di Indonesia menggunakan pembalut saat menstruasi yang menyumbang timbunan sampah hingga 26 ton setiap harinya.

Dengan hadirnya Mennapads, penggunaan pembalut sekali pakai berbahan plastik dapat diminimalkan sehingga membantu mengurangi pencemaran lingkungan.

Baca juga: Potensi Lumut Kerak untuk Bumbu Masakan hingga Antbiotik

Kedua, pemanfaatan limbah pertanian. Pelepah pisang diolah menjadi lapisan penyerap alami yang mampu menggantikan bahan sintetis dalam pembalut.

Dalam sistem produksi pisang, satu pohon hanya menghasilkan satu tandan pisang sebelum akhirnya ditebang. Akibatnya, limbah pelepah pisang terus meningkat dengan perkiraan produksi mencapai 640.000 batang per tahun. Limbah ini umumnya tidak dimanfaatkan dan hanya berakhir sebagai sampah organik.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: ITBlimbah pembalutpelepah pisangpembalut MennapadsThe Bananabees

Editor

Next Post
Burung julang emas. Foto jagatsatwanusantara.id.

Bunga Bangkai dan Julang Emas, Identitas Flora Fauna TWA Sibolangit

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media