Wanaloka.com – Jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Pemerintah Indonesia terus memantapkan kapasistas penanganan potensi bencana. Ada tiga ancaman potensi bencana KTT G20 di Bali, yang dibahas dalam rapat tingkat menteri. KTT G20 di Bali akan dihelat selama dua hari, 15 hingga 16 November 2022.
Pimpinan rapat, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menekankan agar BNPB agar mempersiapkan langkah-langkah terkait penanganan PMK (penyakit mulut dan kuku) dan juga potensi bencana alam.
“Pertama persiapan terkait PMK, yang kedua kemungkinan erupsi Gunung Agung dan ketiga tentu gempa,” kata Luhut dalam rapat yang digelar pada Selasa, 4 Oktober 2022, di Badung, Bali.
Baca Juga: Jelang KTT G20, BMKG dan BNPB Tinjau Jalur Evakuasi Bencana di Empat Titik
Rapat dihadiri Kepala BNPB, Menteri Luar Negeri, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Kesehatan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gubernur Bali dan pihak-pihak yang terlibat dalam perhelatan KTT G20 di Bali.
Dalam rapat tersebut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyatakan, BNPB sudah siap megantisipasi dan juga bila terjadi bencana..
“Terkait bencana alam kami sudah laksanakan TTX (Table Top Exercise). Intinya, apabila betul-betul terjadi bencana, kita sudah siap mau berbuat apa dan mau bagaimana, sudah dilatih,” tegas Suharyanto.
Discussion about this post