Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Tiga Spesies Baru Homalomena Ditemukan di Jambi, Sumatra Utara dan Riau

Homalomena sudah banyak dijual bebas di media sosial, tetapi tanpa nama ilmiah yang sah.

Minggu, 3 Agustus 2025
A A
Homalomena renda berasal dari kawasan Tiang Pumpung, Kabupaten Merangin, Jambi. Foto Dok. ITB.

Homalomena renda berasal dari kawasan Tiang Pumpung, Kabupaten Merangin, Jambi. Foto Dok. ITB.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tiga spesies baru dari genus Homalomena, tanaman hias populer yang banyak digemari, berhasil diidentifikasi dan dideskripsikan dari dua lokasi berbeda di Pulau Sumatera. Spesies pertama dinamai Homalomena renda yang ditemukan di Jambi. Spesies kedua adalah Homalomena siaisensis yang ditemukan di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. lalu spesies ketiga adalah Homalomena chikmawatiae dari Riau.

Penemuan ini hasil kolaborasi antara Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) ITB dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam dunia taksonomi tumbuhan. Penemuan ini sudah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Webbia edisi Juli 2025 dan bisa diakses secara gratis oleh masyarakat umum.

Homalomena renda berasal dari kawasan Tiang Pumpung, Kabupaten Merangin, Jambi. Tanaman ini sebenarnya sudah lama dikenal di kalangan pencinta tanaman hias tropis dengan nama dagang “Homalomena renda”. Sebelum penelitian ini, belum ada nama ilmiah resmi yang dikukuhkan.

Baca juga: Masjid Ekoteologi, Tempat Ibadah Sekaligus Pelestari Lingkungan

Spesies ini punya ciri khas daun tebal dengan bentuk bulat telur dan bagian tepi melengkung ke bawah (ovate-revolute), serta tangkai daun berwarna kemerahan. Penamaan “renda” sengaja dipilih untuk mengesahkan identitas ilmiahnya berdasarkan nama populer yang sudah melekat di masyarakat.

Sementara Homalomena siaisensis adalah spesies baru yang ditemukan pada Januari 2024 di kawasan Siais, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Tanaman ini juga termasuk dalam genus Homalomena dari kelompok Chamaecladon.

Homalomena siaisensis punya perbedaan mencolok dari kerabat dekatnya, seperti permukaan daun yang mengkilap dan pola tulang daun yang unik. Penemuan spesies ini tak hanya memperkaya daftar Homalomena di Sumatera. Namun juga menunjukkan betapa pentingnya eksplorasi botani di wilayah-wilayah yang mungkin belum banyak diteliti.

Baca juga: Menguak Asal Usul Penyu Indonesia Lewat Sidik Jari Genetik yang Berbeda

Penelitian penting ini merupakan hasil kerja sama antara Arifin Surya Dwipa Irsyam selaku kurator Herbarium Bandungense SITH ITB, Muhammad R. Hariri dari BRIN yang bertanggung jawab atas analisis molekuler, serta Erick Raynalta dari Yayasan Botanika.

Sudah dijual bebas

Arifin menjelaskan penemuan spesies baru ini sangat krusial bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang taksonomi tumbuhan.

“Penelitian ini kami lakukan secara integratif, menggabungkan analisis morfologi (bentuk fisik) dan molekuler (genetik). Ini memberikan dasar yang kuat untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan yang belum dikenal secara ilmiah,” papar dia.

Baca juga: Potensial Jadi Parfum Tropis Premium, Hilirisasi Kemenyan Harus Pertimbangkan Kelestarian Hutan

Ia menambahkan sebagian besar jenis baru yang mereka deskripsikan sudah banyak dijual bebas di media sosial, tanpa nama ilmiah yang sah.

Arifin juga berharap temuan ini bisa memotivasi generasi muda untuk meneliti kelompok tumbuhan herba yang selama ini kurang mendapat perhatian.

“Banyak jenis tumbuhan herba di Indonesia yang belum dipetakan secara ilmiah. Penemuan seperti ini membuktikan masih banyak spesies yang belum kita ketahui dan sangat layak diteliti lebih lanjut secara taksonomi,” imbuh dia.

Baca juga: Catatan Walhi, Karhutla Berulang Bukti Negara Melindungi Korporasi Pembakar Hutan

Lebih jauh, Arifin berharap penelitian taksonomi deskriptif yang ia lakukan bersama tim BRIN bisa menjadi langkah awal untuk riset-riset selanjutnya.

“Kami berharap ada peneliti lain yang tertarik meneliti kandungan fitokimia (senyawa kimia tumbuhan) dan bioaktivitas dari spesies-spesies ini. Kami juga berharap pemerintah mendukung upaya konservasi dan menjadikan publikasi ini sebagai referensi dalam merancang kebijakan pelestarian dan pengelolaan sumber daya hayati nasional,” kata dia.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: BRINHomalomenaHomalomena rendaHomalomena siaisensisJambiSITH-ITBspesies baruSumatra Utara

Editor

Next Post
Ilustrasi kepiting. Foto Dok. DKKP Buleleng.

Ada 500 Resep Pangan Biru Warisan Leluhur Atasi Krisis Global

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media