Minggu, 26 Oktober 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

TPPAS Lulut-Nambo untuk Olah Sampah Empat Daerah Mangkrak 10 Tahun

Rabu, 20 Agustus 2025
A A
Rombongan KLH mengunjungi TPPAS Lulut-Nambo di Bogor, Jawa Barat. Foto Dok. KLH.

Rombongan KLH mengunjungi TPPAS Lulut-Nambo di Bogor, Jawa Barat. Foto Dok. KLH.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Tempat Pengelolaan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut-Nambo di Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah mangkrak lebih dari 10 tahun. Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mempercepat operasionalnya.

Mengingat TPPAS Lulut-Nambo diproyeksikan mampu menampung dan mengolah sampah dari empat kabupaten/kota di sekitar lokasi. Keterlambatan pengoperasian fasilitas ini sudah menjadi perhatian serius pemerintah pusat.

“Kami harapkan segera dilakukan percepatan (operasionalisasi), di antaranya mengoperasionalkan teknologi RDF,” ujar Hanif saat melakukan kunjungan di TPPAS tersebut, Rabu, 20 Agustus 2025.

Baca juga: Penumpukan Sampah Menjadi Sumber Peningkatan Kasus Leptospirosis

Penerapan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) dinilai potensial di Lulut-Nambo. Dua industri semen besar di sekitar lokasi siap menyerap hasil olahan RDF, sehingga dapat mempercepat solusi pengelolaan sampah sekaligus mendukung penyediaan energi alternatif ramah lingkungan.

“Bangunan sudah ada, tinggal ganti mesin. Katakanlah 3–4 bulan sudah bisa dioperasikan. Lokasinya juga sangat dekat, hanya sekitar 4 kilometer dari Indocement yang kapasitasnya lebih dari 1.000 ton per hari,” jelas Hanif.

Namun ia mengakui hambatan utama bersifat nonteknis. Hanif mendesak Pemprov Jabar segera mengambil langkah konkret agar percepatan operasional dapat segera terwujud.

Baca juga: Ancaman Krisis Air, 1 dari 4 Penduduk Dunia Sulit Mengakses Air Bersih

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan HidupTPATPPAS Lulut-Nambo

Editor

Next Post
Lebah madu. Foto PollyDot/pixabay.com.

Kematian Banyak Lebah Madu Penanda Ada Pencemaran Lingkungan

Discussion about this post

TERKINI

  • Kebakaran lahan gambut di palangkaraya, Kalimantan Tengah. Foto Aulia Erlangga/CIFOR.Mitigasi Kebakaran Lahan Gambut Lewat Pendekatan Ekohidrologi
    In IPTEK
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • TPST Kranon di Kota Yogyakarta. Foto Dok. Portal Pemkot Yogyakarta.Walhi Yogyakarta Desak DIY Tolak Proyek PSEL yang Meningkatkan Degradasi Lingkungan di Piyungan
    In Lingkungan
    Minggu, 26 Oktober 2025
  • Air conditioner yang dipasang di rumah-rumah. Foto terimakasih0/pixabay.com.Cuaca Panas Tiap Tahun Makin Ekstrem, Penggunaan AC Justru Meningkatkan Udara Panas
    In IPTEK
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Biodiesel 40 persen (E40). Foto Kementerian ESDM.Solar Dicampur Biodiesel 40 Persen Tahun 2026, Bensin Dicampur Etanol 10 Persen Tahun 2027
    In News
    Sabtu, 25 Oktober 2025
  • Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.Penting Tanggung Jawab Industri dan Pemerintah atas Kandungan Mikroplastik dalam Air Hujan
    In News
    Jumat, 24 Oktober 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media