Kamis, 19 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Upaya Pemerintah Menekan Kerugian Lingkungan dengan Mengakhiri Penggunaan Merkuri

Merkuri terbukti merupakan zat kimia yang menjadi limbah B3 yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Bagaimana cara pemerintah meniadakan penggunaan merkuri?

Sabtu, 19 Maret 2022
A A
Lampu jalan menggunakan LED. Foto esdm.go.id.

Lampu jalan menggunakan LED. Foto esdm.go.id.

Share on FacebookShare on Twitter

“Industri lampu tunduk pada larangan pemerintah. Produsen tidak bisa lagi mengakses merkuri. Tapi memproduksi lampu LED terbukti jauh lebih efisien dibanding lampu yang mengandung merkuri,” kata Erri.

Penggunaan LED untuk APJ

Sementara kebutuhan alat penerangan jalan (APJ) semakin meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan penambahan panjang jalan. Setidaknya membutuhkan kurang lebih 10 ribu titik APJ untuk jalan provinsi dan 700 ribu titik APJ di jalan kabupaten atau kota di Indonesia. Seiring bertambahnya APJ baru, kebutuhan energi dan biaya listrik meningkat. Di sisi lain, ada target transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE)

“Meterisasi dan retrofit APJ adalah salah satu bentuk penyediaan infrastruktur di bidang konservasi energi yang hasilnya adalah penghematan energi serta biaya tagihan listrik. Itu langsung dirasakan pemda setiap bulannya. Retrofit APJ memakan anggaran yang cukup besar sehingga memerlukan model-model pembiayaan inovatif,” kata Direktur Konservasi Energi, L.N Puspa Dewi dalam kegiatan Peresmian Pemasangan Lampu LED APJ di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagaimana dilansir dari laman esdm.go.id, Jumat, 18 Maret 2022.

Baca Juga: Epidemiolog: Jelang Ramadan, Penghapusan Syarat PCR untuk Perjalanan Lebih Baik Ditunda

Dewi mengungkapkan pemda sering mengeluhkan tingginya biaya listrik yang dibebankan untuk APJ di wilayahnya. Tagihan biaya listrik dari APJ mengambil bagian cukup besar dari total anggaran yang tersedia.

Ilustraasi termometer berbahan merkuri. Foto PublicDomainPictures/pixabay.com.
Ilustraasi termometer berbahan merkuri. Foto PublicDomainPictures/pixabay.com.

Revitalisasi APJ dicapai dengan penggantian seluruh lampu halogen atau merkuri menjadi LED, meterisasi dan menerapkan smart monitoring system APJ. Penerapannya memungkinkan untuk mengontrol pencahayaan lampu APJ dari jarak jauh sehingga daya lampu bisa diatur lebih efisien.

“Proyek percontohan ini agar dapat dicontoh pemda di seluruh NTB dan di seluruh Indonesia agar tertarik untuk mempercepat penetrasi pengadopsian lampu LED APJ berteknologi tinggi buatan dalam negeri. Saatnya industri ini menjadi tuan di rumahnya sendiri,” jelas Dewi.

Proyek percontohan APJ di Lombok Barat dilakukan dengan mengganti lampu (retrofitting) pada 9 lokasi ruas jalan sejumlah 552 titik lampu hibah PJU LED produksi dalam negeri, yaitu sejumlah 340 HPS dan sisanya 212 PJU LED dengan LED yang lebih hemat. Hasil penghematan energi yang dihasilkan pada kegiatan retrofit APJ sebesar 125.732,28 kWh per tahun atau dapat menghemat belanja biaya listrik per tahun sebesar Rp182 juta atau sebesar 50 persen dari rata-rata pembayaran listrik sebesar Rp360 juta. Dukungan kegiatan retrofit berkontribusi pada pengurangan gas rumah kaca sebesar 202,43 ton CO2 per tahunnya.

Baca Juga: Kemenkes: Meski Dipertimbangkan, Indonesia Sudah Proses Menuju Endemi Covid-19

“Hasil konsultasi kami bersama Kementerian ESDM, jika memakai lampu LED retrofit semuanya dengan 60 watt, bisa 15.000 lampu, dijamin pasti bisa dengan anggaran yang ada,” kata Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid.

Untuk merealisasikannya, Kementerian ESDM bekerja sama dengan UNDP dan United Nations Environment Programme (UNEP) melaksanakan proyek ADLIGHT (Advancing Indonesia’s Lighting Market to High Efficient Technologies) yang didanai oleh Global Environment Facility (GEF). Proyek tersebut untuk meningkatkan penggunaan teknologi lampu efisiensi tinggi melalui transformasi pasar nasional sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). ADLIGHT berfokus untuk mendorong penetrasi pasar lampu hemat energi (lampu LED) dengan menerapkan proyek percontohan sistem pencahayaan hemat energi pada alat penerangan jalan (APJ), melalui skema pembiayaan inovatif. [WLC02]

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: APJCOP-4Emisi gas rumah kacaHemat energiLEDmerkuritagihan listrik

Editor

Next Post
Episenter gempa darat dangkal M5,2 mengguncang wilayah Teluk Bintuni, Papua Barat pada Sabtu, 19 Maret 2022. Foto bmkg.go.id.

Gempa Terkini, Gempa Darat Guncang Teluk Bintuni dan Bengkulu Utara

Discussion about this post

TERKINI

  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Pulau kecil Wawonii yang terancam ekosistemnya akibat aktivitas tambang nikel. Foto jatam.org.Izin Pinjam Pakai Hutan untuk Tambang Nikel di Pulau Kecil Wawonii Dicabut
    In Lingkungan
    Selasa, 17 Juni 2025
  • Tangkapan layar video yang menunjukkan kolom abu vulkanik yang membumbung tinggi dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Selasa, 17 Juni 2025 sore. Foto BPBD Kabupaten Flores Timur.Status Awas Lagi, Tinggi Kolom Abu Erupsi Lewotobi Laki-laki Capai 10 Km Lebih
    In Bencana
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media