Kamis, 17 Juli 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Epidemiolog: Jelang Ramadan, Penghapusan Syarat PCR untuk Perjalanan Lebih Baik Ditunda

Jumat, 18 Maret 2022
A A
Ilustrasi tes swab. Foto lukasmilan/pixabay.com.

Ilustrasi tes swab. Foto lukasmilan/pixabay.com.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Penghapusan syarat tes antigen dan PCR bagi pelaku perjalanan domestik oleh Pemerintah Indonesia dengan syarat sudah vaksinasi lengkap (dosis 1 dan 2), menurut Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) dokter M Atoillah Isfandiari, lebih baik ditunda dua pekan lagi. Penundaan tersebut juga akan membuat kondisi lebih stabil saat memasuki bulan Ramadan dan musim mudik.

“Kalau kita mau bersabar dua pekan lagi, kita akan ada di posisi yang sama dengan akhir Januari, yaitu posisi dasar gelombang. Saat ini, kita masih berada di lereng gelombang,” papar Atoillah.

Selain itu, kebijakan tersebut dinilai kurang tepat sasaran.  Semestinya pelonggaran pemeriksaan tes antigen dan PCR lebih baik ditujukan bagi pelaku perjalanan domestik yang telah vaksinasi booster.

Upaya tersebut untuk meningkatkan keamanan saat perjalanan. Selain itu, syarat tersebut juga menjadi pendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster.

“Kenyataannya, sebagian masyarakat ikut vaksin bukan karena kesadaraan mendapatkan kekebalan. Tapi agar dapat mengakses yang tidak bisa diakses tanpa vaksin,” tutur Atoillah.

Baca Juga: Kemenkes: Meski Dipertimbangkan, Indonesia Sudah Proses Menuju Endemi Covid-19

Sebagaimana diketahui, prasyarat perjalanan dalam negeri mulai dilonggarkan. Surat Edaran (SE) Satgas Covid-19 Nomor 11 Tahun 2022 dan SE Kementerian Perhubungan Nomor 21 Tahun 2022 menyebut bagi yang sudah divaksinasi dosis kedua dan ketiga (booster) tidak wajib melakukan tes antigen, maupun PCR sebagai syarat perjalanan.

Aturan tersebut berlaku bagi semua pelaku perjalanan dalam negeri baik yang menggunakan transportasi udara, laut, maupun darat. Kebijakan inipun diiringi sejumlah protokol kesehatan guna meminimalkan penyebaran Covid-19 selama perjalanan.

Kasus Positif Sulit Terdeteksi

Penerapan kebijakan tersebut akan mempersulit terdeteksinya kasus positif Covid-19. Pencabutan syarat tes antigen dan PCR akan menghilangkan salah satu kontributor terbesar dalam tracing Covid-19.

“Saat mobilitas meningkat, risiko ISPA akan meningkat. Di sisi lain, kita tidak tahu ISPA yang meningkat disebabkan oleh Covid atau bukan,” imbuh Atoillah.

Diakui Atoillah, gelombang ketiga memang telah melewati puncak dan konsisten mengalami penurunan. Namun, kasus harian masih cenderung tinggi.

Baca Juga: Gangguan Ginjal, Ancaman Sebelum dan Selama Pandemi Covid-19

“Penerapan kebijakan yang terburu-buru akan meningkatkan kasus harian dan risiko penularan,” kata Atoillah yang juga Wakil dekan bidang II Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: Covid-19kasus positifPCRpelaku perjalanan domestikswab testtes antigenvaksinasi

Editor

Next Post
Episenter gempa Bayah, Provinsi Banten, yang berada di darat terjadi pada Jumat, 18 Maret 2022, pukul 03.53 WIB. Foto tangkap layar bmkg.go.id.

Gempa Bayah Banten Magnitudo 5,1 Berpusat di Darat

Discussion about this post

TERKINI

  • Ilustrasi ular peliharaan yang dilepas ke alam. Foto u_8u5n1hlx/pixabay.com.Bahaya Melepas Ular Peliharaan ke Alam, Sayangnya Belum Ada Aturannya
    In Rehat
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Wisatawan asal Swiss jatuh di Gunung Rinjani, 16 Juli 2025. Foto Dok. Kemenhut.Lagi, Wisatawan Asal Swiss Jatuh di Gunung Rinjani dan Alami Patah Kaki
    In News
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Guru Besar Fakultas Hukum UGM, Mailinda Eka Yuniza. Foto Dok. FH UGM.Mailinda Eka Yuniza, Bauran Energi Indonesia Masih Didominasi Energi Fosil
    In Sosok
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Aktivis Walhi Maluku Utara dan warga Kawasi melakukan aksi protes pemutaran film "Ngomi O Obi" di Studio 6 XXI Jatiland, 14 Juli 2025. Foto Dok. Walhi Maluku Utara.Walhi Maluku Utara Protes Pemutaran Film Ngomi O Obi yang Diduga Alat Propaganda
    In News
    Rabu, 16 Juli 2025
  • Suasana aparat keamanan saat ratusan warung dibongkar paksa di Pantai Aan, Mandalika, 15 Juli 2025. Foto Istimewa.Berdalih KEK Mandalika, Ratusan Warung Pedagang Tanjung Aan Dibongkar Paksa
    In News
    Selasa, 15 Juli 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media