Baca Juga: Gempa Dangkal 5,4 Magnitudo Guncang Daruba Pulau Morotai Maluku Utara
Seperti meningkatkan kapasitas tampungan air di bendungan dan waduk, yang akan mendukung operasional pembangkit listrik tenaga air secara maksimum sehingga menjamin pasokan energi listrik. Masyarakat dapat memanen air hujan (rainwater harvesting) dan digunakan saat musim kemarau tiba guna mengantisipasi kekeringan.
Di sektor pertanian, petani memiliki peluang percepatan tanam, perluasan area tanam padi baik di lahan sawah irigasi, tadah hujan, maupun ladang.
“Jadi penting untuk terus menjaga kualitas infrastruktur seperti bendungan dan waduk agar siap digunakan sepanjang tahun. Selain itu, optimalisasi drainase dan tampungan air harus disiapkan guna menghadapi musim kemarau berikutnya,” tutur dia.
Baca Juga: Pemerintah Percepat Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menambahkan, untuk mendukung penuh program Asta Cita yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai ketahanan pangan, air, dan energi, BMKG menyediakan layanan informasi cuaca, iklim, dan potensi bencana yang cepat, tepat, dan akurat.
Salah satunya dengan menyediakan berbagai layanan iklim yang dapat membantu petani dalam merencanakan musim tanam. Prediksi curah hujan 10 harian, bulanan hingga enam bulan ke depan yang dikeluarkan BMKG memungkinkan petani mengatur pola tanam sesuai dengan kondisi iklim yang terus berubah.
“Dalam satu dasawarsa terakhir, BMKG dengan berbagai pihak terkait, juga telah membina lebih dari 20.000 petani melalui program Sekolah Lapang Iklim (SLI). Program ini bertujuan untuk membantu petani memahami data iklim yang relevan dan mengambil keputusan strategis, mulai dari waktu tanam hingga pemilihan komoditas yang tepat,” papar dia.
Baca Juga: Putusan Sela MK, Perintah Tidak Menerbitkan Aturan Pelaksana UU KSDAHE
Sedangkan pada sektor energi, BMKG menyediakan data radiasi matahari dan kecepatan angin guna mendukung optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan. Dengan informasi tersebut, Indonesia dapat meningkatkan ketahanan pangan, menjaga ketersediaan air, dan memaksimalkan potensi energi terbarukan secara berkelanjutan.
Menurut dia, informasi iklim yang disampaikan harus diikuti tindak lanjut dari sektor terkait. BMKG mendorong kementerian/lembaga/daerah dalam penyusunan program dan kebijakan bisa menyesuaikan prediksi iklim yang diberikan. Tidak hanya antisipasi dan mitigasi bencana, namun juga berbagai sektor lainnya seperti transportasi, pembangunan infrastruktur, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, tata ruang, kesehatan, pariwisata, industri, hingga pertahanan keamanan. [WLC02]
Sumber: BMKG
Discussion about this post