Untuk mencegah dan menjaga kesehatan pada kucing, menurut Suwarno selaku ahli virologi memberikan saran. Pertama, hindari pemberian makan kucing dengan susu yang belum dipasteurisasi dan daging yang tidak matang sempurna.
Kedua, jaga kucing di dalam rumah agar terhindar dari paparan burung liar atau hewan liar lainnya, jauhkan kucing dari ternak atau unggas lainnya.
“Saya himbau untuk segera bawa ke dokter hewan apabila didapat gejala tersebut,” kata Suwarno.
Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Melanda Jawa Tengah, 20 Tewas Akibat Longsor
Penyakit zoonosis
Seiring semakin meningkatnya minat masyarakat untuk mempunyai hewan peliharaan, perlu diimbangi pemahaman seluk beluk pemeliharaan hewan dengan segala risikonya. Mengingat kesehatan hewan peliharaan harus menjadi perhatian serius karena ada penyakit dari hewan yang bisa menular ke manusia.
Keberadaan Klinik Kesehatan Hewan dan dokter hewan yang berkompeten sudah menjadi kebutuhan. Sebab disamping gambaran menariknya punya hewan peliharaan, ada satu hal yang harus dipahami, yaitu ada penyakit yang menular dari hewan kepada manusia atau sebaliknya yang sering disebut zoonosis.
Penyakit zoonosis yang lazim ada di Indonesia antara lain Rabies, Scabies, Panley, Flu Burung, Leptospirosis, Brucellosis dan Anthraks.
Baca juga: 100 Hari Rezim Prabowo, Menteri Kehutanan dan Menteri ESDM Dapat Nilai Buruk
Lebih dari 60 persen penyakit menular pada manusia merupakan penyakit zoonosis dari hewan. Sedangkan 75 persen penyakit menular yang baru muncul pada manusia dikategorikan penyakit zoonotik.
Peran dokter hewan pun sangat dibutuhkan dan sangatlah penting bagi keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. Keberadaan dokter hewan dan klinik kesehatan hewan harus ada untuk menjaga kesehatan ternak, uji kelayakan pangan dari bahan hewani dan banyak hal lainnya.
Menurut Pengelola Klinik Kesehatan Hewan di Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Dokter Hewan Abdurrahman Hanif, masyarakat harus semakin teredukasi untuk menjaga dengan ketat kesehatan hewan peliharaannya, terutama saat memasuki musin penghujan. Sebab saat musim hujan, penyakit karena virus semakin meningkat.
Baca juga: 100 Hari Rezim Prabowo, YLBHI Catat Ada Mobilisasi Militer dalam Pelaksanaan PSN
“Selain hewan peliharaan, jenis hewan ternak juga rawan terserang virus mulut dan kuku saat musim penghujan,” jelas Hanif dalam siaran tertulis.
Pencegahan penyakit zoonotik
Secara umum, penyakit zoonatik dapat dicegah. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain menjaga kebersihan hewan peliharaan maupun hewan ternak, menjaga lingkungan tempat tinggal. Jika mempunyai hewan peliharaan pastikan hewan mendapatkan vaksin secara lengkap. “Jangan enggan untuk berkonsultasi dengan para ahli saat hewan peliharaan kita terindikasi terjangkiti virus yang mampu menularkan penyakit,” kata Hanif mengingatkan.
Pun jangan sampai kegemaran memelihara hewan peliharaan bisa berakibat terserangnya kesehatan manusia. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan dengan mengendalikan serangga seperti nyamuk, lalat dan kecoa, juga upaya pencegahan.
Baca juga: LBH Padang dan Trend Asia Berharap Hakim Cabut Izin PLTU Ombilin
Upaya mencegah penyakit zoonotik selain para animal lover bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kandang dan hewan ternak. Apabila hewan sakit segera mengonsultasikan dengan dokter hewan atau dinas yang membidangi kesehatan hewan.
“Jadi keberadaan Klinik Kesehatan di daerah penting. Ini memudahkan masyarakat animal lover di daerah pinggiran bisa mendapatkan fasilitas Kesehatan untuk hewan peliharaannya,” kata Hanif. [WLC02]
Sumber: Unair
Discussion about this post