Wanaloka.com – Empat belas hari Prof. Agus Saleh Atmadipoera terombang-ambing di atas kapal di Laut Banggai, Maluku. Terhitung sejak tanggal 5-18 September 2022, bersama total 20 orang peneliti, mahasiswa multistrata, teknisi ditambah 25 awak kapal melakukan ekspedisi “Budee Cruise 2022”. Mereka melakukan riset kolaborasi IPB University dan perguruan tinggi lain bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Ada beberapa riset mengenai kelautan dan perikanan yang mereka targetkan. Tak tanggung-tanggung, ada 59 titik kawasan laut yang mereka eksplorasi.
Penelitian dilakukan untuk menanggapi fenomena upwelling yang terjadi. Dalam dokumen Kementerian Kelautan dan Perikanan, upwelling adalah fenomena oseanografi yang melibatkan gerak yang dibangkitkan angin dari air yang lebih berat, lebih dingin dan biasanya kaya nutrien ke arah permukaan laut, menggantikan air permukaan yang lebih hangat dan kurang nutrient.
Baca Juga: Beginer Subhan: Manusia Baru Mengetahui 10 Persen Informasi Berasal dari Laut
“Literaturnya cukup terbatas. Itu salah satu alasan dilakukan studi secara komprehensif,” kata Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University itu dalam Estuary Speaks Series 16 dengan tajuk “Cruise Budee 2022: Eksplorasi Kelautan dan Perikanan Laut Maluku”, akhir September 2022.
Ada delapan tema utama yang diteliti. Harapannya, dapat mengungkapkan kuantifikasi fisik dari upwelling dan kaitannya dengan biogeokimia. Dan proses penelitian dilakukan dengan pendekatan multidisiplin.
“Topik penelitiannya terbuka untuk mahasiswa yang akan riset untuk tesis maupun tugas akhir,” kata Agus memberi semangat.
Baca Juga: Minimalisir Risiko Kecelakaan Laut, Nelayan Ikut Sekolah Lapang Cuaca
Pengambilan sampel salah satunya dilakukan dengan conductivity temperature depth (CTD) dan botol rosette. Alat ini merupakan sensor produktivitas, suhu, kedalaman dan berbagai indikator lainnya. Sampel ini diambil untuk pengecekan biogeokimia, mikroplastik, hingga e-DNA.
“Analisis dilakukan di atas kapal secara langsung,” imbuh Agus.
Discussion about this post