Jumat, 27 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Apa Rahasia Seduhan Kopi Tubruk Terasa Lebih Nendang?

Metode tubruk ini telah dilakukan secara turun-menurun selama ratusan tahun dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Minggu, 4 Mei 2025
A A
Ilustrasi kopi tubruk. Foto sifa2002/pixabay.

Ilustrasi kopi tubruk. Foto sifa2002/pixabay.

Share on FacebookShare on Twitter

“Proses penurunan suhu inilah dikaitkan dengan pelepasan aroma dan rasa secara perlahan yang membuat kopi tubruk terasa lebih nendang,” jelas dia lagi.

Menghasilkan kopi nikmat memang cukup rumit dan memerlukan seni yang terkait dengan kepribadian penikmat kopi. Namun, jika berhasil menguak rahasia ini, maka kopi nikmat yang dihasilkan niscaya akan mencerahkan pikiran.

Baca juga: Neng Eem, Nasib Masyarakat Adat Terlunta-lunta di Tanah Sendiri

“Kita tentunya harus menjaga dan mewariskan teknologi tepat guna kopi tubruk ini pada anak cucu kita,” pesan Ronny.

Sebab, saat nenek moyang menemukan metode kopi tubruk, mereka belum mengenal ilmu fisika dan kimia. Namun mereka berhasil menciptakan metode menyeduh kopi yang tampak sangat sederhana, tapi hasilnya luar biasa.

Konsumsi kopi tanpa risiko

Sementara merebaknya coffee shop menjadikan aktivitas ngopi menjadi bagian dari keseharian. Mulai dari tua hingga muda, mengonsumsi kopi tidak hanya sebagai kebutuhan konsumsi, melainkan juga gaya hidup. Namun, di samping maraknya merek-merek kopi yang bermunculan, kandungan di dalamnya perlu menjadi perhatian karena implikasinya pada kesehatan.

Baca juga: Bulan Purnama, Waspada Potensi Banjir Rob di Pesisir Surabaya Hingga 5 Mei 2025

Melihat fenomena ini, menurut dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Sony Wibisono, konsumsi kopi sejatinya dapat memberikan manfaat jika dalam kondisi dan takaran tertentu.

Minumlah kopi tubruk

Munculnya beragam jenis kopi menjadikan kandungan kopi perlu mendapatkan perhatian khusus. Kini banyak kopi yang mengandung susu dan gula yang konsentrasinya justru lebih tinggi daripada kopi itu sendiri.

“Sehingga kalau punya kebiasaan minum kopi, ya menambah kalori yang kita konsumsi sehari-hari. Itu kalau kita bicara kopi kemasan,” kata Sony.

Baca juga: Ada 15 Titik Semburan Lumpur Panas Muncul di Mandailing Natal

Sementara kopi murni mengandung bahan yang baik untuk tubuh dalam batas takaran tertentu. Di antaranya kopi dapat mengurangi peradangan, membantu metabolisme gula, dan membantu perbaikan metabolisme lemak. Kopi juga dapat menurunkan risiko penyakit seperti parkinson dan alzheimer.

Namun, beberapa orang dengan kondisi tertentu disarankan menghindari konsumsi kopi. Seperti ibu hamil atau orang dengan pengidap hipertensi, epilepsi, dan gangguan irama jantung.

“Ada yang menganjurkan orang yang sehat cukup 400 mg per hari atau 3 cangkir dalam satu hari,” jelas Sony.

Ia berpandangan penting untuk menyadari kondisi tubuh sebelum mengonsumsi apa pun, terutama kopi. Mengingat kopi memiliki sekitar 100 kandungan yang baik untuk tubuh. Misalnya kafein, chlorogenic acid, dan sebagainya.

Baca juga: Gamahumat akan Diuji Coba untuk Memperbaiki Kesuburan Tanah di Lahan Bekas Tambang

“Jadi kopi bisa membantu kesehatan kalau dikonsumsi dengan benar. Kalau ndak malah memperburuk. Karena ada kandungan di kopi tersebut,” kata dia.

Minum kopi pun bukan berarti bercampur macam-macam. Minumlah kopi seperti kopi tubruk atau mungkin kopi espresso tanpa gula atau americano di kafe-kafe. [WLC02]

Sumber: IPB University, Unair

Terkait

Page 2 of 2
Prev12
Tags: FK UnairIPB Universitykopi tubrukmesin pembuat kopi

Editor

Next Post
Lebah madu klanceng. Foto fotopirat/pixabay.

Madu Klanceng Lebih Aman Bagi Penderita Diabetes

Discussion about this post

TERKINI

  • Anggrek Dendrobium azureum. Foto Yanuar Ishaq Dwi Cahyo/Fauna & Flora International-Indonesia Programme.Anggrek Biru Raja Ampat Terancam Punah, Tapi Tak Dilindungi Hukum Indonesia
    In Rehat
    Jumat, 27 Juni 2025
  • PLTP Blawan Ijen, Kabupaten Bondowoso yang diresmikan secara hybrid oleh Presiden Prabowo Subianto, Kamis, 26 Juni 2025. Foto: BPMI Setpres.Prabowo Resmikan 55 Proyek Energi Panas Bumi dan Surya, Klaim Nol Emisi Karbon Tepat Waktu
    In News
    Jumat, 27 Juni 2025
  • Lahan proyek food estate yang memakan lahan hutan. Foto Dok. Greenpeace.Komisi IV DPR Janji Undang Aktivis Lingkungan untuk Bahas UU Baru Kehutanan
    In News
    Kamis, 26 Juni 2025
  • Patroli tim Manggala Agni pasca kebakaran hutan di TNTN, Mei 2025. Foto TNTN.Walhi Riau Ingatkan Penertiban Taman Nasional Tesso Nilo Jangan Represif dan Militeristik
    In Lingkungan
    Kamis, 26 Juni 2025
  • Bentrokan di Pulau Rempang, Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis, 7 September 2023, terkait proyek pembangunan kawasan Rempang Eco-City. Foto walhiriau.or.id.Seruan Tokoh Lintas Agama, Tolak PSN yang Merusak Lingkungan dan Menggusur Rakyat
    In Lingkungan
    Rabu, 25 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media