“Proses penurunan suhu inilah dikaitkan dengan pelepasan aroma dan rasa secara perlahan yang membuat kopi tubruk terasa lebih nendang,” jelas dia lagi.
Menghasilkan kopi nikmat memang cukup rumit dan memerlukan seni yang terkait dengan kepribadian penikmat kopi. Namun, jika berhasil menguak rahasia ini, maka kopi nikmat yang dihasilkan niscaya akan mencerahkan pikiran.
Baca juga: Neng Eem, Nasib Masyarakat Adat Terlunta-lunta di Tanah Sendiri
“Kita tentunya harus menjaga dan mewariskan teknologi tepat guna kopi tubruk ini pada anak cucu kita,” pesan Ronny.
Sebab, saat nenek moyang menemukan metode kopi tubruk, mereka belum mengenal ilmu fisika dan kimia. Namun mereka berhasil menciptakan metode menyeduh kopi yang tampak sangat sederhana, tapi hasilnya luar biasa.
Konsumsi kopi tanpa risiko
Sementara merebaknya coffee shop menjadikan aktivitas ngopi menjadi bagian dari keseharian. Mulai dari tua hingga muda, mengonsumsi kopi tidak hanya sebagai kebutuhan konsumsi, melainkan juga gaya hidup. Namun, di samping maraknya merek-merek kopi yang bermunculan, kandungan di dalamnya perlu menjadi perhatian karena implikasinya pada kesehatan.
Baca juga: Bulan Purnama, Waspada Potensi Banjir Rob di Pesisir Surabaya Hingga 5 Mei 2025
Melihat fenomena ini, menurut dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair), Sony Wibisono, konsumsi kopi sejatinya dapat memberikan manfaat jika dalam kondisi dan takaran tertentu.
Minumlah kopi tubruk
Munculnya beragam jenis kopi menjadikan kandungan kopi perlu mendapatkan perhatian khusus. Kini banyak kopi yang mengandung susu dan gula yang konsentrasinya justru lebih tinggi daripada kopi itu sendiri.
“Sehingga kalau punya kebiasaan minum kopi, ya menambah kalori yang kita konsumsi sehari-hari. Itu kalau kita bicara kopi kemasan,” kata Sony.
Baca juga: Ada 15 Titik Semburan Lumpur Panas Muncul di Mandailing Natal
Sementara kopi murni mengandung bahan yang baik untuk tubuh dalam batas takaran tertentu. Di antaranya kopi dapat mengurangi peradangan, membantu metabolisme gula, dan membantu perbaikan metabolisme lemak. Kopi juga dapat menurunkan risiko penyakit seperti parkinson dan alzheimer.
Namun, beberapa orang dengan kondisi tertentu disarankan menghindari konsumsi kopi. Seperti ibu hamil atau orang dengan pengidap hipertensi, epilepsi, dan gangguan irama jantung.
“Ada yang menganjurkan orang yang sehat cukup 400 mg per hari atau 3 cangkir dalam satu hari,” jelas Sony.
Ia berpandangan penting untuk menyadari kondisi tubuh sebelum mengonsumsi apa pun, terutama kopi. Mengingat kopi memiliki sekitar 100 kandungan yang baik untuk tubuh. Misalnya kafein, chlorogenic acid, dan sebagainya.
Baca juga: Gamahumat akan Diuji Coba untuk Memperbaiki Kesuburan Tanah di Lahan Bekas Tambang
“Jadi kopi bisa membantu kesehatan kalau dikonsumsi dengan benar. Kalau ndak malah memperburuk. Karena ada kandungan di kopi tersebut,” kata dia.
Minum kopi pun bukan berarti bercampur macam-macam. Minumlah kopi seperti kopi tubruk atau mungkin kopi espresso tanpa gula atau americano di kafe-kafe. [WLC02]
Sumber: IPB University, Unair
Discussion about this post