Wanaloka.com – Banjir Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, berdampak pada seratus ribuan warga mengungsi dan hingga saat ini terdata 43 kampung terisolir akibat banjir. Banjir Aceh Tamiang terjadi pada Senin, 31 Oktober 2022, setelah hujan lebat melanda Kabupaten Aceh Tamiang.
Data yang dirilis BNPB pada hari ini Selasa, 8 November 2022, wilayah yang terdampak banjir meliputi 12 kecamatan. Yakni Kecamatan Tamiang Hulu, Bandar Pusaka, Sekerak, Karang Batu, Manyak Payed, Banda Mulia. Seruway, Kejuruan Muda, Bendahara, Rantau, Tenggulun dan Kota Kuala Simpang. Dengan jumlah rumah warga yang terendam banjir ketinggian mencapai satu setengah meter berjumlah 7.700 unit, dan 43 kampung terisolir.
Dampak banjir Aceh Tamiang juga merendam 122 fasilitas pendidikan, 94 fasilitas kesehatan, 14 sarana prasarana gedung pemerintah dan 86 sarana ibadah. Seluas 4.836 hektar lahan pertanian dan 2.129 area budidaya perikanan terdampak banjir.
Baca Juga: Ini Waktu dan Wilayah Saksikan Gerhana Bulan Total Hari Ini
Hingga Senin malam, 7 November 2022, BNPB menerima data dari BPBD Aceh Tamiang, sebanyak 157.117 penduduk mengungsi di 342 lokasi pengungsian.
Bupati Aceh Tamiang telah menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir dengan Surat Keputusan Nomor 45/1140/2022 berlaku selama 14 hari terhitung sejak 31 Oktober 2022.
Untuk memastikan penanganan dampak banjir Aceh Tamiang, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto langsung memimpin rapat koordinasi penanganan bencana banjir Aceh Tamiang di Pendopo Kantor Bupati Aceh Tamiang pada Selasa, 8 November 2022.
Baca Juga: Kisah Megaloman, Orangutan Sumatera Kembali ke Habitatnya
Dalam rapat tersebut, Suharyanto menekankan agar memanfaatkan masa tanggap darurat secara maksimal.
“Bekerja lebih cepat, manfaatkan waktu dua minggu tanggap darurat ini untuk pendataan dengan tepat dan penyaluran bantuan secara efektif. Dilaksanakan secepat-cepatnya, masyarakat terdampak tidak boleh menderita terlalu lama,” tegasnya.
Discussion about this post