Wanaloka.com – Banjir bandang menerjang Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 2 Februari 2025 pukul 18.10 WITA. Akibatnya, 2 warga tewas dan 6 orang lainnya masih dalam pencarian.
Kondisi mutakhir, Senin, 3 Februari 2025 pukul 12.00 WITA, air sudah surut. Tim gabungan berfokus melakukan pencarian dan penyelamatan korban. Hingga siang tadi, tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran di pesisir pantai untuk mencari korban hilang.
Banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi di hulu pegunungan Pulau Sangeang membawa material kayu dan batu hingga menghatam rumah warga yang berada di lereng pegunungan.
Baca juga: Indonesia Target Bebas Kusta dan Filariasis 2030, Ini Langkah-langkah Eliminasinya
Hasil kaji cepat sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bima mencatat tujuh rumah panggung milik warga hanyut tersapu banjir. Akibat kejadian ini, sebanyak 99 orang terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabat dan masjid terdekat.
Kerugian materil yang terdata sementara antara lain 3 jembatan putus (Jembatan Tololai Desa Mawu, Jembatan Ujung Kalate Desa Nipa dan Jembatan Talapiti Desa Talapiti), satu ruas jalan hampir putus di Desa Nanga Wera. Areal pertanian seluas 40 hektare terdampak, tanaman padi milik warga terbawa banjir dan arela persawahan dipenuhi sedimen.
Pemerintah Bima setempat melalui Dinas Sosial dan Puskesmas Wera melayani kebutuhan dasar korban dengan memberikan bantuan makanan siap saji dan pelayanan kesehatan. Sementara tim gabungan yang terdiri dari BPBD Bima, Tagana Dinsos, Basarnas, TNI, Polri, Pol PP, PMI, relawan dan masyarakat tengah melalukan operasi pencarian korban dan pembersihan lingkungan terdampak. Pemkab turut melakukan perbaikan pada jaringan listrik yang padam saat kejadian.
Baca juga: Gangguan Atmosfer di Selatan Indonesia Awal Februari 2025, Waspada Cuaca Ekstrem
Discussion about this post