Wanaloka.com – Korban tewas banjir bandang di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, bertambah menjadi dua orang ditemukan meninggal dunia, dan sepuluh korban lainnya masih dalam pencarian.
Menanggapi banjir bandang Humbahas yang terjadi pada Jumat, 1 Desember 2023, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengingatkan potensi bencana susulan.
PVMBG menjelaskan, kondisi morfologi daerah bencana secara umum diperkirakan merupakan lembah dan perbukitan dengan kelerengan curam hingga sangat curam.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Sidikalang, Sumatera (Aldiss, dkk., Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, 1983), batuan penyusun di lokasi bencana termasuk dalam bagian Formasi Tuff Toba yang tersusun oleh Tufa Riodasit yang sebagian terlaskan.
Baca Juga: Butuh Anjing Pelacak untuk Pencarian 11 Korban Banjir Bandang Humbahas
Kawasan Humbahas berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Terjadinya Gerakan Tanah Sumatera Utara (Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) bulan November 2023, Kabupaten Humbang Hasundutan termasuk potensi Tinggi. Pada zona ini berpotensi tinggi terjadi gerakan tanah terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Gerakan tanah lama dapat aktif kembali akibat curah hujan yang tinggi dan erosi kuat.
Menurut PVMBG, faktor penyebab bencana pada 1 Desember 2023, diperkirakan disebabkan oleh faktor kemiringan lereng yang curam, tanah pelapukan yang menumpang di atas batuan vulkanik yang relatif kedap air dan bersifat poros serta jenuh air.
Sistem drainase permukaan yang kurang baik sehingga seluruh air terakumulasi dan terkonsentrasi ke lokasi bencana sehingga mempercepat berkembangnya longsor.
Baca Juga: Erupsi Gunung Marapi, 11 Pendaki Ditemukan Tewas
Curah hujan yang tinggi dan berdurasi lama yang turun sebelum dan saat terjadinya.
“Mengingat curah hujan yang masih tinggi dan masih adanya potensi gerakan tanah di lokasi tersebut, untuk menghindari terjadinya longsor susulan yang lebih besar dan jatuhnya korban jiwa disarankan. Masyarakat yang terdampak bencana sebaiknya mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu,” rekomendasi PVMBG yang dirilis pada Selasa, 5 Desember 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam prakiraan berbasis dampak hujan lebat periode 6 Desember 2023, memasukkan wilayah Provinsi Sumatera Utara status waspada.
Baca Juga: Walhi: Pidato Jokowi di COP28 Dubai Penuh Mimpi dan Kontradiktif
“Waspada hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah pantai timur, lereng timur, pegunungan dan pantai barat sumatera utara yang dapat menyebabkan banjir, longsor dan angin kencang,” peringatan dini BMKG untuk prakiraan cuaca pada Rabu, 6 Desember 2023.
BMKG memprakirakan wilayah Humbahas (Dolok Sanggul), dilanda hujan intensitas sedang hingga lebat sejak siang hari hingga malam.
Rencana Relokasi
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto memberikan apresiasi kepada tim gabungan pencarian dan penanggulangan bencana banjir bandang Humbahas.
Dalam kunjungannya ke lokasi bencana di Desa Simangalumpe, Kecamatan Baktiraja, Humbahas, Suharyanto mengungkapkan dampak banjir bandang membawa material berton-ton berupa batu-batuan besar, lumpur dan material lain.
“Kalau kita lihat kondisi sekarang di lapangan memang tidak mudah penanganan darurat. Karena tenaga manusia seolah-olah tidak ada artinya. Sehingga kita kerahkan 14 alat berat untuk membuka jalan dan evakuasi,” kata Suharyanto pada Senin, 4 Desember 2023.
Baca Juga: Doni Monardo, Pencetus Jargon “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita” Itu Berpulang
Discussion about this post