Menurut Muhari, titik pengungsian berada di Kecamatan Arut Selatan dan Arut Utara. Sejumlah titik penampungan di Arut Selatan berada pada fasilitas umum dan rumah kerabat.
“Total warga mengungsi 2.568 kepala keluarga atau 7.533 jiwa,” katanya.
Baca Juga: Jutaan Remaja Alami Gangguan Mental, Hanya 2,6 Persen Konseling
Untuk penanganan warga yang mengungsi, pemerintah daerah mendirikan 18 titik dapur umum yang dioperasikan oleh dinas sosial. Operasional dapur umum berada di Kecamatan Arut Selatan, antara lain di pelabuhan lama, alun-alun Istana Kuning, aula kantor Desa Raja Seberang, wilayah RT 11a,11b,8,9,10, balai desa Mendawai Seberang, DU BPBD dan DU Dinsos, DU Polres Kobar, Pkm NP Lama, balai PKK, Fitzal Heviza, Posyandu Berunei, GOR Desa Kumpai Batu Atas dan GOR Desa Kumpai Batu Atas
Banjir Kotawaringin Barat di lima kecamatan dipicu hujan intensitas sedang hingga lebat. Hujan lebat mengakibatkan air Sungai Lamandau, Sungai Arut Utara, Sungai Kumai dan Sungai Sekonyer meluap pada Sabtu malam, 14 Oktober 2022.
Wilayah yang terdampak banjir Kotawaringin Barat, Kelurahan Raja, Raja Seberang, Mendawai, Mendawai Seberang, Sidorejo, Baru, Desa Kumpai Batu Bawah, Tanjung Terantang, Runtu, Sulung, Kenambui, Rangda dan Umpang di Kecamatan Arut Selatan.
Baca Juga: Hutan dan Karst di Trenggalek Terancam Rusak Akibat Eksplorasi Tambang Emas
Kelurahan Pangkut, Desa Nanga Mua, Sukarami, Gandis, Kerabu, Penyombaan, Sambi, Riam, Panahan, Pandau dan Sungai Dau di Kecamatan Arut Utara. Kelurahan Kotawaringin Hilir, Kotawaringin Hulu, Desa Lalang, Rungun dan Kondang di Kecamatan Kotawaringin Lama, Desa Sekonyer di Kecamatan Kumai, dan Desa Sungai Hijau di Kecamatan Pangkalan Banteng.
“Bencana ini berdampak pada 7.686 kepala keluarga atau 26.183 jiwa. Tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa banjir tersebut. Saat banjir terjadi, tinggi muka air antara 30 hingga 100 sentimeter,” ungkap Muhari.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada dan siap siaga. [WLC01]







Discussion about this post