“Banjir melanda beberapa wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sejak Selasa, 24 Mei 2022 hingga Kamis, 26 Mei 2022. Kejadian ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut,” kata Muhari.
Baca Juga: Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Dilanda Banjir Satu Meter Lebih
Tim reaksi cepat (TRC) BPBD Kabupaten Kutai Kartanegara telah menyiagakan seluruh personel di setiap pos untuk terus memantau kondisi dan situasi terkini wilayah terdampak banjir, serta melaporkan kembali jika ada perkembangan selanjutnya. Pasca-banjir, pihak BPBD terus melakukan pendataan dampak kerusakan dan kerugian di lokasi kejadian yang melibatkan TNI, Polri, serta instansi terkait lain di setiap wilayah. Selain itu, Tim TRC juga telah memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak.
“BPBD menyebutkan sebanyak 862 KK atau 2.794 jiwa dan 360 unit rumah warga terdampak. Kerugian materil lainnya adalah 1 unit fasilitas kesehatan, 4 unit fasilitas pendidikan, 4 unit fasilitas sosial dan 1 unit rumah ibadah ikut terendam banjir,” ungkap Muhari.
Banjir Kabupaten Tabalong
Banjier dengan ketinggian hingga satu meter lebih melanda wilayah Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis siang, 26 Mei 2022.
Dilaporkan sebanyak 270 rumah warga terendam banjir dengan dengan tinggi muka air hingga 120 sentimeter.
“Banjir tersebut terjadi pasca-hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Sungai Mangkusip dan Sungai Kinarum meluap ke permukaan penduduk,” Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Baca Juga: Target FoLU Net Sink 2030 Indonesia akan Didukung Teknik Silvikultur Intensif
Hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong, wilayah terdampak banjir mencakup tujuh desa di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Tabalong dan menyebabkan akses kendaraan roda dua dan empat terputus.
Wilayah terdampak tersebut meliputi Kelurahan Belimbing Raya, Kelurahan Mabu’un di Kecamatan Murung Pudak, Desa Kaong, Desa Pangelak, Desa Kinarum di Kecamatan Upau, Desa Marindi dan Desa Wirang di Kecamatan Haruai.
“Belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa, dan total kerugian masih dalam proses pendataan lebih lanjut,” ujar Muhari.
Baca Juga: Dwikorita Karnawati: Zero Victim Tercapai Apabila Early Warning dan Early Action Sejalan
Sebagai antisipasi adanya banjir susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca ekstrem, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan juga masyarakat melakukan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya hidrometeorologi basah misalnya susur sungai antisipasi banjir bandang oleh petugas, normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan lingkungan di sepanjang aliran sungai dan selokan.
Apabila hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi berlangsung secara menerus selama lebih dari 1 jam, maka masyarakat di sekitar lereng tebing dan di dekat sungai diminta untuk waspada dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman jika diperlukan. [WLC01]
Discussion about this post