Wanaloka.com – Di Indonesia, interaksi antara daratan dan laut telah menjadi salah satu faktor utama dalam menentukan karakteristik cuaca dan iklim. Mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan tropis yang sekitar 70 persen wilayahnya dikelilingi perairan, sehingga menjaga keseimbangan antara daratan dan lautan adalah tantangan.
Peristiwa seperti El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) memiliki dampak signifikan. Lantaran posisi geografis Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera, yakni Samudera Hindia dan Pasifik. Selain itu, aktivitas Arus Lintas Indonesia (Arlindo) juga turut memengaruhi kondisi cuaca dan iklim di Indonesia.
Usai mengalami rangkaian tahun yang bergejolak, mulai dari La Nina Triple-Dip pada tahun 2020 hingga 2022, Indonesia sekarang dihadapkan pada masalah kekeringan serius yang dipicu El Nino yang kuat. Keakuratan dan keterlambatan peringatan dini sangat penting, karena bergantung pada data pengamatan laut yang dikumpulkan melalui situs web OceanOPS.
Baca Juga: Terinspirasi Yin Yang, Tim Kuya Sigma ITB Raih Sertifikat Tahan Gempa
Keberhasilan pengamatan laut sejalan dengan salah satu peran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam mengeluarkan informasi dan peringatan dini terkait cuaca perairan. BMKG memenuhi tanggung jawab dengan berperan aktif dalam penelitian, pengembangan, dan inovasi dalam penggunaan model prakiraan cuaca perairan yang mutakhir. Serta memungkinkan prediksi cuaca perairan dan parameter oseanografi yang lebih akurat.
Pentingnya pengamatan laut menuntut kolaborasi yang erat. BMKG berkomitmen untuk berpartisipasi dalam inisiatif bersama sejak tahun 2015 dengan berfokus pada pemeliharaan Buoy Research Moored Array for African-Asian-Australian Monsoon Analysis and Prediction (RAMA). Kolaborasi juga meningkatkan ketersediaan data dan metadata dan mendorong kerja sama yang lebih erat dengan komunitas pengguna data pelampung. Serta mempromosikan praktik terbaik dalam manajemen data dalam kegiatan Data Buoy Co-Operation Panel (DBCP-39).
Discussion about this post