Baca Juga: Belajar dari Obat Sirop Bermasalah, Begini Cara Bijak Menggunakan Obat
Sementara dengan kontrasepsi makanan, diakui Ragil memang belum banyak diketahui masyarakat umum dan praktisi. Sebab masih dalam tahap pengembangan oleh akademisi serta peneliti.
“Tapi cara ini bisa menjadi angin segar bagi produsen makanan hewan dan masyarakat umum,” kata Ragil.
Baca Juga: Cuaca Hari Ini, Masyarakat Aceh dan Sumut Waspadai Dampak Hujan Lebat
Lantas, apakah bisa masyarakat melakukan stelisasi? Bisa. Bukan tak mungkin. Bahkan sterilasasi dilakukan oleh masyarakat umum secara aman dan mudah diaplikasikan. Ada beberapa persyaratan pakan kontrasepsi bisa diaplikasikan.
Pertama, syarat kakan kontrasepsi. Bahan makanan yang ditambahkan ke makanan tersebut harus aman bagi hewan yang mengkonsumsinya. Syaratnya adalah tidak toksik (beracun), tidak karsinogenik (menyebabkan pertumbuhan jaringan kanker), dan tidak teratogenik (kecacatam pada anak yang dilahirkan).
Baca Juga: Tari Kreasi Tolak Bala Asal Sumbawa Ingatkan Kesiapsiagaan Hadapi Bencana
Salah satu bahan yang telah diteliti hingga kini dan menunjukkan standarisasi yang aman adalah D-Limonene. Bahan itu merupakan bahan alami yang mudah diperoleh peneliti
“D-Limonene masih dikembangkan peneliti sebagai bahan tambahan pakan yaitu. Dosis yang digunakan hanya sedikit saja sesuai dengan takaran pada penelitian,” ungkapnya.
Baca Juga: Dampak Bencana Hidrometeorologi Pemkab Majene Tetapkan Status Siaga
Kedua, berasal dari lime. Ragil mengatakan kandungan D-Limonene dapat ditemukan pada buah, seperti jeruk nipis, jeruk purut, jeruk manis dan berbagai jenis jeruk lainnya. Dengan kadar persentase yang sedikit akan merusak hasil proses reproduksi, baik pada jantan maupun betina. Terjadi lebih dari 50 persen kerusakan sel spermatozoa dan ovum pada proses spermatogenesis dan folikulogenesis.
“Ini merupakan alat kontrasepsi alami,” kata Ragil.
Baca Juga: Makassar Jadi Kota dengan Tingkat Pergeseran Iklim Tertinggi di Indonesia
Ketiga, tak menghilangkan sifat fisiologis. Untuk menjaga kesejahteraan hewan tersebut, pakan kontrasepsi harus tetap menjaga naluri harfiah kucing dalam proses reproduksi secara alami. Penggunaan D-Limonene tidak mengubah sifat fisiologis kucing, baik pada jantan maupun betina. Terutama pada libido yang terjadi, karena kawin merupakan sifat alamiah hewan dari nalurinya.
“Tetap ada libido karena proses hormonal yang terjadi. Tapi produksi spermatozoa dan folikel ovum akan rusak dengan tingkat kegagalan 50 persen dalam proses fertilisasinya,” papar Ragil. [WLC02]
Sumber: Universitas Airlangga
Discussion about this post