Sementara sejumlah kecamatan Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dilanda banjir dan angin kencang. BNPB mendata, wilayah terdampak bencana hidrometeorologi yakni Kecamatan Sanggar, Bolo, Soromandi, dan Wera. Seperti yang terjadi di Kabupaten Dompu, empat kecamatan di Kabupaten Bima, banjir dipicu curah hujan intensitas tinggi sejak Senin pagi, menyebabkan air meluap ke permukiman warga.
“Laporan sementara, sebanyak 2.347 jiwa (825 KK) terdampak, dengan total 739 unit rumah tergenang. Selain itu, tujuh akses jalan terputus dan sejumlah lahan pertanian ikut terendam. Beberapa lapak jualan warga di Desa Bajo juga dilaporkan rusak,” sebut Muhari.
Di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, banjir melanda Kecamatan Gondang menyebabkan saluran drainase meluap dan menggenangi permukiman warga di Desa Balong Gebang. BNPB menyebutkan, 130 kepala keluarga terdampak, danenam rumah warga terendam air setinggi 30 hingga 70 centimeter.
Baca juga: Pulau Pamujan, Punya Tutupan Mangrove Asri Tetapi Terancam Abrasi
Bencana hidrometeorologi berupa tanah longsor terjadi di Kabupaten Magetan, pada Senin, 10 November 2025, tepatnya di Kecamatan Poncol, sekitar pukul 15.30 WIB. Longsoran tebing di sekitar jalan raya menimpa satu kendaraan roda dua yang melintas, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan satu lainnya luka berat.
Dampak cuaca ekstrem dilaporkan terjadi di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara, menyebabkan sejumlah rumah di Kecamatan Maba, Desa Buli, dan Kecamatan Kota Maba, Desa Maba Pura, rusak dampak hujan lebat dan puting beliung.
BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seiring meningkatnya intensitas hujan di berbagai daerah. [WLC01]






Discussion about this post