Jumat, 20 Juni 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

Deendarlianto, Kembangkan Penelitian Produk Hidrogen Hijau

Riset energi hidrogen di Indonesia belum banyak dikembangkan. Padahal di negara maju, riset dan aplikasi pemanfaatan energi hidrogen sudah sejak lama diterapkan.

Sabtu, 14 September 2024
A A
Guru Besar FT UGM, Prof. Deendarlianto. Foto UGM.

Guru Besar FT UGM, Prof. Deendarlianto. Foto UGM.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Hidrogen berpotensi menjadi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. Sebab energi yang dihasilkan bisa sangat besar tanpa menghasilkan jejak karbon atau limbah lingkungan.

“Hidrogen bisa menjadi pengganti bahan bakar pengganti bahan bakar di berbagai sektor, contohnya seperti sektor transportasi dan pembangkit listrik,” kata Peneliti hidrogen dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Deendarlianto saat ditemui di Laboratorium Mekanika Fluida FT UGM, Jumat, 13 September 2024.

Apalagi, seluruh negara Tengah berkomitmen untuk mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan di tengah keterbatasan sumber energi minyak dan gas bumi. Apalagi bahan bakar fosil merupakan pemasok terbesar terhadap jejak karbon serta pencemaran lingkungan.

Baca Juga: Indonesia Rentan Perubahan Iklim, Pemerintah Masih Gunakan Batu Bara

Namun riset energi hidrogen di Indonesia belum banyak dikembangkan. Padahal di negara maju seperti di Amerika dan Eropa, riset dan aplikasi pemanfaatan energi hidrogen sudah sejak lama diterapkan.

Deen, demikian sapaan akrabnya menyampaikan bahwa penelitian terkait hidrogen yang dilakukannya bersama tim merupakan sebuah proyek kolaborasi yang dibiayai pemerintah serta beberapa pihak dari industri seperti PLN dan Pertamina. Proyek ini juga diikuti berbagai universitas dalammaupun luar negeri, seperti UI, ITS, NTU, serta universitas Groningen dari Belanda.

Dalam proyek kolaborasi ini, fokus utama dari penelitian adalah produksi green hydrogen yang merupakan jenis hidrogen yang diproduksi dengan cara ramah lingkungan.

Baca Juga: IKN Mereplikasi Konsep Rehabilitasi Lahan Kritis Hutan Wanagama di Gunungkidul

“Kami juga tengah memimpin program riset terkait metode penyimpanan dari hidrogen itu sendiri,” kata Deen.

Meski baru dalam tahap riset dan pengembangan, riset ini sudah menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Namun salah satu tantangan terbesar yang tim hadapi terkait penyimpanan hidrogen yang bisa dipastikan tidak boleh bocor atau keluar. Sebab jika hidrogen bertemu oksigen, maka dapat menimbulkan kerusakan yang tidak diinginkan.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: bahan bakar alternatifbahan bakar fosilFT UGMgreen hydrogenjejak karbonmetode penyimpanan hidrogen

Editor

Next Post
Potret pencemaran plastik di salah satu sungai di Indonesia. Foto dok. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara.

Sampah Plastik dari Indonesia Berlayar Sampai Afrika

Discussion about this post

TERKINI

  • Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Hatma Suryatmojo. Foto UGM Channel/Youtube.Hatma Suryatmojo, Berlakukan Moratorium Tambang di Kawasan Geopark, Pulau Kecil dan Hutan Lindung
    In Sosok
    Kamis, 19 Juni 2025
  • Kantor Kementerian Kehutanan. Foto Agro Indonesia.Kompensasi Jejak Karbon, Kementerian Kehutanan Butuh Tanam 980 Ribu Pohon
    In Lingkungan
    Kamis, 19 Juni 2025
  • Akademisi Sekolah Bisnis IPB University, Nimmi Zulbainarni. Foto Dok. IPB University.Nimmi Zulbainarni, Penambangan Raja Ampat Abaikan Valuasi Ekonomi untuk Keberlanjutan Alam
    In Sosok
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Aksi bebaskan Sorbatua Siallagan di depan gedung Mahkamah Agung RI, 9 Mei 2025. Foto Dok. AMANSorbatua Siallagan Bebas, AMAN Harap MA Konsisten Adili Perkara Serupa
    In News
    Rabu, 18 Juni 2025
  • Kepala PSA IPB University, Bayu Eka Yulian. Foto Dok. IPB University.Bayu Eka Yulian, Negara Harus Jujur Pertambangan di Pulau Kecil Langgar UU dan Hak Masyarakat Adat
    In Sosok
    Selasa, 17 Juni 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media