Minggu, 21 Desember 2025
wanaloka.com
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video
No Result
View All Result
wanaloka.com
No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

DPR Janji Pantau Aksesibilitas Transportasi Masyarakat Adat di Pulau Enggano

Selasa, 1 Juli 2025
A A
Aksi solidaritas masyarakat Pulau Enggano di Bengkulu, 5 Mei 2025. Foto Dok. AMAN.

Aksi solidaritas masyarakat Pulau Enggano di Bengkulu, 5 Mei 2025. Foto Dok. AMAN.

Share on FacebookShare on Twitter

Wanaloka.com – Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menyatakan DPR terus memantau perkembangan polemik yang terjadi di Pulau Enggano, Bengkulu. Salah satu isu utama yang menjadi perhatian adalah persoalan aksesibilitas transportasi, khususnya akibat pendangkalan pelabuhan yang berdampak pada mobilitas masyarakat.

“Yang pertama kami masih memonitor. Pelindo saat ini sedang bergerak mengatasi pendangkalan pelabuhan, dan ada kerja sama juga dari Pelni dan ASDP untuk mengangkut masyarakat dengan kapal yang bisa melayani hingga ke tengah laut,” ujar Dasco kepada wartawan usai menghadiri upacara HUT ke-79 Bhayangkara di Monas, Jakarta, Selasa, 1 Juli 2025.

Menurut Dasco, berbagai pihak termasuk pemerintah daerah, BUMN sektor transportasi, serta tim teknis dari kementerian terkait telah dilibatkan untuk menyiapkan solusi jangka pendek maupun jangka panjang.

Baca juga: Ikan Napoleon, Penjaga Ekosistem Terumbu Karang yang Terancam Tambang

Saat ini, sebuah tim khusus juga tengah menyusun kajian lebih komprehensif terkait langkah-langkah strategis yang perlu diambil untuk meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan masyarakat di pulau terluar tersebut.

Tim yang dibentuk juga sedang membuat kajian tentang beberapa hal lain yang perlu diperbaiki untuk ke depan, demi kemajuan masyarakat pulau terluar.

Pulau Enggano merupakan salah satu wilayah terluar Indonesia yang memiliki tantangan geografis tersendiri, termasuk dalam hal distribusi logistik dan pelayanan transportasi reguler. DPR, disebut Dasco, akan memastikan bahwa pemerintah tidak abai terhadap kebutuhan infrastruktur dasar di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Baca juga: Jatam Tegaskan Proyek Baterai Kendaraan Listrik di Halmahera Bukan Solusi, Tapi Ecocide

“Kami akan terus dorong agar perbaikan-perbaikan ini bisa dilaksanakan secara konkret dan terukur,” janji Dasco yang turut menyaksikan penandatanganan Inpres 12 Tahun 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Juni 2025.

AMAN kawal inpres

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) akan mengawal Instruksi Presiden (Inpres) Prabowo Subianto Nomor 12 Tahun 2025 tentang Penanganan Keadaan Tertentu untuk Normalisasi Alur Pelayaran Pelabuhan Pulau Baai, Transportasi dan Logistik serta Percepatan Pembangunan di Pulau Enggano yang terisolir sejak Maret 2025.

AMAN minta Inpres 12 Tahun 2025 tersebut bisa cepat dan tepat dilaksanakan agar permasalahan keterisoliran masyarakat adat di Pulau Enggano bisa segera diatasi negara. Mengingat kondisi masyarakat adat di Pulau Enggano saat ini sangat memprihatinkan akibat berhentinya aktivitas transportasi laut ke pulau itu.

Baca juga: Jalal Abdul Nasir, 1 Muharram Jadi Momentum Hijrah Ekologis

Situasi ini semakin memperburuk kehidupan masyarakat adat di Pulau Enggano karena dampaknya sangat nyata terhadap aktivitas perekonomian. Begitu pun layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan terganggu dan ketersediaan pangan semakin kian menipis.

Sekretaris Jenderal AMAN Rukka Sombolinggi menegaskan pelaksanaan Inpres 12 Tahun 2025 sangat dinantikan untuk memastikan negara hadir dalam permasalahan yang dihadapi masyarakat adat di Pulau Enggano.

Terkait

Page 1 of 2
12Next
Tags: AMANDPRInpres 12 Tahun 2025Masyarakat AdatPulau Enggano

Editor

Next Post
Ilustrasi ikan kerapu. Foto webherper/pixabay.com.

Tambang, Limbah dan Hilir Mudik Kapal Tongkang Ancam Ekosistem Ikan Kerapu Raja Ampat

Discussion about this post

TERKINI

  • Masyarakat adat Awyu, Papua mengajukan permohonan kasasi ke MA terkait upaya mempertahankan kelestarian hutan Papua. Foto Dok. Walhi Papua.Walhi Papua Tolak Rencana Prabowo Buka Perkebunan Sawit di Papua
    In News
    Rabu, 17 Desember 2025
  • Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di kawasan Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur. Foto Soetana Hasby/Wanaloka.com.Terancam Punah, DIY Didesak Terbitkan Larangan Perdagangan Monyet Ekor Panjang
    In News
    Selasa, 16 Desember 2025
  • Evakuasi warga terdampak banjir di Bali pada Minggu, 14 Desember 2025. Foto BNPB.Banjir di Bali Menewaskan Seorang Turis Mancanegara
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • Penanganan darurat bencana Sumatra, pengerukan Sungai Aek Doras, Kota Sibolga, Sumatra Utara. Foto BNPB.Bencana Sumatra, Korban Tewas Mencapai Seribu Lebih
    In Bencana
    Senin, 15 Desember 2025
  • FAMM Indonesia bersama Kaoem Telapak menggelar "FAMM Fest: mempertemukan Suara, Seni, dan Rasa" di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, dalam rangka peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 HAKTP) pada 10 Desember 2025.Perempuan di Garis Depan Krisis Ekologis
    In News
    Sabtu, 13 Desember 2025
wanaloka.com

©2025 Wanaloka Media

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

No Result
View All Result
  • Home
  • Indepth
  • Lingkungan
  • Sosok
  • News
  • Foto
  • Bencana
  • Traveling
  • IPTEK
  • Rehat
  • Video

©2025 Wanaloka Media