Baca Juga: Sejarah Pendidikan Astronomi di Indonesia, Bambang Hidayat Pimpin 31 Tahun
Beruang madu kedua yang terkena jeratan berhasil diselamatkan, dibebaskan dari jeratan dan dilepasliarkan kembali. Herbert mengatakan, Beruang madu tersebut berjenis kelamin betina berusia 3 tahun dengan bobot 30 kilogram.
“Berdasarkan pengamatan luar, luka tidak terlalu membahayakan sehingga satwa beruang yang kedua langsung dilepasliarkan ke kawasan Taman Nasional Gunung Leuser,” imbuh Herbert.
Mitigasi Konflik Harimau Sumatera
Di waktu yang sama, 1 Februari 2023, BBKSDA Sumut melalui Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok melakukan upaya pencegahan konflik Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) di Desa Batusatail, Kecamatan Sipirok yang berbatasan dengan kawasan Cagar Alam Dolok Sibual-buali, Kabupaten Tapanuli Selatan.h
Kepala Resort CA Dolok Sibual-buali, Edy Supriono menuturkan, mitigasi konflik Harimau sumatera dilaksanakan saat mendampingi tim IPB mengambil sampel tumbuhan di kawasan CA Dolok Sibual-buali.
Baca Juga: Harimau Sumatra dalam Perspektif Masyarakat Sumatera Barat
Mitigasi konflik bermula dari ditemukannya jejak Harimau sumatera di perkebunan warga.
“Tim memberikan sosialisasi dan penyuluhan kepada warga sekitar untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam melaksanakan aktivitas di kebun. Diupayakan agar segala kegiatan dilakukan secara berkelompok. Bila menemukan adanya tanda-tanda kehadiran satwa liar tersebut segera melaporkannya kepada petugas,” kata Edy Supriono.
Selain menemukan jejak Harimau sumatera, SKW V Sipirok dan timIPB melihat keberadaan dua satwa burung Rangkok badak dan berhasil mendokumentasikannya. [WLC01]
Sumber: KSDAE Kementerian LHK
Discussion about this post